Prakiraan Cuaca
Mulai Masuk Masa Peralihan, Begini Prakiraan Cuaca Jateng BMKG Hari Ini Selasa 22 September 2020
Ada potensi hujan ringan di wilayah pegunungan tengah dan sebagian Pantura bagian timur
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM - Berikut prakiraan cuaca dan peringatan dini di Jawa Tengah hari ini, Selasa (22/9/2020), dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurut Forecaster BMKG Kelas II Ahmad Yani Semarang Winda Ratri, langit pada umumnya diprakirakan berawan.
Ada potensi hujan ringan di wilayah pegunungan tengah dan sebagian Pantura bagian timur.
Sementara itu, laman prakiraan cuaca memperlihatkan secara rinci wilayah yang berpotensi terjadi hujan ringan pada malam hari.
Wilayah itu yakni Blora, Demak, Karanganyar, Kudus, Pati, Purwodadi, Sragen, Ungaran dan Wonogiri.
Suhu udara berkisar antara 19 dan mencapai 34 derajat Celcius.
Suhu udara tertinggi berada di Blora, Demak, Jepara, Purwodadi, Rembang dan Semarang yang bisa mencapai 35 derajat Celcius, terutama saat siang hari.
Sementara suhu udara terendah berada di Banjarnegara dan Wonosobo, sekitar 20 derajat Celcius.
Kelembaban udara di seluruh wilayah berkisar antara 45 hingga 95 persen.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini adanya potensi gelombang tinggi di perairan utara (1,25-2,5 m) dan selatan (2,5-4,0 m) Jawa Tengah.
Sebagai informasi, BMKG sendiri telah mengeluarkan informasi prakiraan awal musim hujan tahun 2020 dan masa peralihan dari kemarau ke penghujan.
”Diprediksikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode awal musim hujan mulai akhir bulan Oktober-Nopember 2020,” ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto melalui Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko kepada Tribunjateng.com.
“Selama bulan September-Oktober ini, periode peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan masih berlangsung di beberapa wilayah Indonesia di mana kondisi hujan tidak merata dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat,” imbuhnya.
Ia juga mengatakan bahwa masyarakat perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es. (tribunjateng/rez)