Berita Internasional
Pemimpin Sekte yang Mengaku Titisan Yesus Kristus Ini Diringkus Pasukan Khusus
Sebuah operasi dilaporkan digelar oleh pasukan khusus Rusia untuk menangkap seorang pemimpin sekte di Siberia.
TRIBUNJATENG.COM, MOSKWA - Sebuah operasi dilaporkan digelar oleh pasukan khusus Rusia untuk menangkap seorang pemimpin sekte di Siberia.
Pemimpin sekte tersebut mengklaim dirinya sebagai titisan Yesus Kristus.
Sergei Torop, dikenal juga sebagai Vissarion, beserta rekannya Vadim Redkin dan Vladimir Vedernikov, digelandang oleh pasukan bersenjata.
• Ganjar Marah-marah di Kantin DPRD Jateng, Ketua Dewan Soroti Sikap Gubernur saat Diwawancara
• Viral Ganjar Marah di Kantin DPRD Jateng karena Ada Kerumunan, Bambang Krebo: Saya Bisa Pahami
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 3 Mahasiswi Tewas di Dalam Mobil Terparkir, Mesin dan AC Menyala
• Kisah Mbah Waryono Sampai ke Telinga Walikota Semarang, Hendi: Luar Biasa
Rekaman maupun yang dirilis Komite Investigasi Rusia menunjukkan Torop, yang berambut abu-abu dan berjenggot, digelandang ke helikopter bersama dua rekannya.
Operasi yang digelar di Region Krasnoyarsk, Siberia itu dieksekusi pasukan khusus dari FSB (dinas rahasia) dan penegak hukum lainnya.
Dilansir Daily Mail Selasa (22/9/2020), puluhan personel militer dan empat helikopter dikerahkan ke tempat yang bernama Kota Matahari.
Dalam keterangan Komite Investigasi, sekte yang dipimpin Torop menggunakan "kekerasan psikologis".
Menyebabkan sejumlah pengikutnya mengalami kondisi kesehatan serius.
Tiga pemimpin sekte itu juga diselidiki karena dicurigai "menyebabkan luka yang menyeedihkan bagi dua orang pengikutnya atau lebih".
Sergei Torop, pria berusia 59 tahun, adalah mantan polisi lalu lintas yang mengaku lahir sebagai titisan Yesus Kristus pada 1990 silam.
Dikutip AFP, dia mengungkapkan mengalami pengalaman "kebangkitan" tatkala kehilangan pekerjaannya satu tahun sebelumnya.
Kemudian pada 1991, dia mendirikan sebuah sekte keagamaan yang dia namakan Gereja Perjanjian Terakhir, dengan pengikutnya berasal dari berbagai kalangan.
Di antaranya adalah musisi, dokter, guru, kolonel Tentara Merah era Uni Soviet, bahkan ada yang sengaja datang dari Kuba, Jerman, hingga Australia.
Torop kemudian ditanyakan pada 2009 bagaimana dia tahu bahwa dia merupakan titisan dari sosok yang disebut sebagai Anak Tuhan tersebut.
"Saya merasa bahwa ada sesuatu yang meluap keluar dari diri saya dan bertahan hingga saat ini," jelas Torop dalam wawancaranya itu.