Berita Karanganyar
Kesadaran Warga Pakai Masker Mulai Meningkat, Tapi Hajatan di Karanganyar Belum Jaga Jarak
Kepatuhan warga dalam menerapkan protokol kesehatan terutama mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah guna mengantisipasi potensi penyebaran
Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
Penyelenggara hajatan juga diminta menyediakan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer, termo gun, serta pintu masuk dan keluar terpisah.
Kemudian saat resepsi, hidangan disajikan dengan sistem piring terbang dan saat banyu mili hidangan diberikan dalam bentuk box/kotak untuk dibawa pulang.
Selama pandemi, hajatan dilarang digelar malam hari.
Yophy mengungkapkan, dari sejumlah 87 acara hajatan yang digelar di Karanganyar pada akhir pekan kemarin, rata-rata semua hajatan melanggar protokol kesehatan terutama jaga jarak.
Namun terkait penggunaan masker dan penyediaan fasilitas cuci tangan sudah tertib.
"Maksud Bupati mengizinkan hajatan biar perekonomian berjalan, tapi diharapkan masyarakat terapkan protokol kesehatan.
Sebelum hari pelaksanaan sudah kita pantau dan diberikan pengarahan, kursi jaraknya segini.
Tapi saat hari H, kursi direngketne (jarak antar kursi dibuat rapat), Kalau masker rata-rata pakai dan fasilitas lain ada.
Kita cuma mengingatkan kepada tuan rumah, ini berbahaya bagi warga. Tidak dibubarkan, hanya preventif," ungkapnya.
Dia menambahkan, sesuai aturan hajatan juga dilarang digelar saat malam hari selama pandemi virus Covid-19.
Apabila ada warga yang menggelar hajatan saat malam hari, anggota siap untuk melarang.
"Kalau misalnya ada, kita berani untuk melarang.
Surat edaran kan sudah diedarkan di kecamatan.
Bahwa hajatan malam hari tidak boleh.
Tadi ada warga yang tanya dari Mojogedang, mau menyelenggarakan hajatan pagi tapi acara hiburan malam, saya bilang tetap tidak boleh," pungkasnya. (Ais)