Berita Nasional
Sebelum Tewas dalam Kecelakaan KA, Pengantin Baru Ini Menangis di Pelukan Ibu dan Minta Diyasinkan
Sementara itu, rekan kerja Denu, Heriyadi, mengalami luka serius akibat kecelakaan tersebut
Evan menceritakan, Denu sempat ke rumah ibunya untuk meminta maaf.
"Denu ini kan pengantin baru, bulan Juni kemarin dia menikah dan dia ini baru pisah rumah dengan orang tuanya karena mau belajar hidup mandiri."
"Dan menurut cerita ibunya, tadi malam, Denu ke rumah ibunya datang minta maaf sampai memeluk ibunya sambil menangis."
"Ibunya sangat heran, dia tidak pernah seperti itu," katanya.
Tak hanya itu, iapun mengatakan pada ibunya untuk membacakan Yasin malam nanti di rumahnya.
"Ternyata itu semua pertanda bahwa ia akan pergi selama-lamanya," pungkasnya.
Dari informasi yang dihimpun di lapangan, kejadian tersebut bermula ketika kedua korban bekerja ngampas yang tujuannya kota Muara Enim dan Kota Tanjung Enim.
Ketika di lokasi kejadian, mobil yang dikendarai korban datang dari arah lantas Muara Enim menuju ke Perumahan PDAM Muara Enim tepatnya di Jalan AK Gani pintu perlintasan KA, dari arah Palembang datang Kereta Api penumpang Serelo tujuan ke Lubuk Linggau.
Sedangkan pada saat kejadian, tidak ada petugas Dishub Muara Enim yang menjaga sebab sedang melaksanakan sholat Jumat.
Akibat tabrakan tersebut, mobil Grandmax terseret terbalik sekitar 10 meter dari pintu perlintasan KA dan barang kelontongan berhamburan keluar mobil.
Mendengar ada suara keras, warga sekitar berhamburan keluar dan memberikan pertolongan dengan membalikkan mobil sehingga tegak kembali.
Warga kemudian mengeluarkan kedua korban dari dalam mobil serta memberi tahu ke Satlantas Muara Enim yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kecelakaan.
Setelah itu, Satlantas Polres Muara Enim melakukan evakuasi korban dan membawa kendaraan Grandmax ke Pos Lantas Jembatan Enim II Muara Enim.
Ketika dikonfirmasi, Humas PT KAI Drive III Sumsel Aida Suryanti membenarkan adanya lakalantas tersebut.
PT KAI sebagai operator terus berkoordinasi dengan direktorat jenderal perkeretaapian kementerian perhubungan dan pihak terkait lainnya untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang dengan terus mengingatkan dan menghimbau kepada masyarakat untuk waspada dan tidak menerobos setiap melewati perlintasan kereta api, yang dijaga ataupun tidak dijaga, karena untuk keselamatan perjalanan kereta api dan masyarakat itu sendiri.
Selain itu, setiap akan melewati perlintasan, masinis selalu mengingatkan masyarakat dengan membunyikan klakson kereta api. (*)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Bak Firasat, Denu Peluk Ibunya Sampai Menangis di Malam Sebelum Tewas Kecelakaan, Baru Nikah 4 Bulan