Marc Marquez Makin Ingin Segera Balapan, Ini Alasannya
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku makin ingin segera kembali balapan setelah menyaksikan para rivalnya.
TRIBUNJATENG.COM - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku semakin ingin segera kembali balapan setelah menyaksikan para rivalnya tak ada yang mampu tampil dominan pada MotoGP 2020.
Hingga balapan kedelapan tuntas digelar, pimpinan klasemen sementara, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT), cuma bisa unggul 8 poin atas Joan Mir (Suzuki Ecstar) yang berada di peringkat kedua.
Di bawah mereka, ada Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) dengan 90 poin, Andrea Dovizioso (Ducati) dengan 84 poin, dan Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT) dengan 77 poin.
Merespons fakta inilah, Marquez, selaku juara dunia bertahan, merasa gemas dan ingin segera kembali balapan.
Musim lalu, Marquez tampil begitu dominan dengan nyaris selalu finis 2 besar pada setiap balapan.
Satu-satunya kegagalan Marquez terjadi saat dia turun pada balapan MotoGP Americas 2019 di Circuit of the Americas (CotA).
Di sana, Marquez menanggung malu setelah terjatuh dari motornya saat tengah memimpin jalannya balapan.
Dia pun gagal menyelesaikan lomba dan membukukan nirpoin dari CotA.
"Melihat balapan dari rumah membuat sejumlah kecemasan, kemarahan, tetapi itulah yang harus Anda lakukan," ucap Marquez, dikutip dari Crash.
Melihat para rival tidak mencetak banyak poin membuat Anda ingin kembali (balapan)," kata Marquez lagi.
Sebelumnya, Marc Marquez divonis harus beristirahat selama 2-3 bulan guna memulihkan cedera lengan kanan yang didapat pasca-terjatuh saat balapan MotoGP Spanyol 2020 di Sirkuit Jerez.
Vonis itu muncul setelah Marquez menjalani operasi untuk kali kedua dalam tempo 1 bulan. Meski begitu, Marquez mulai mengisyaratkan bahwa dia berpeluang kembali lebih cepat dari batas waktu yang ditentukan dokter.
Bahkan, Crash melaporkan, pembalap Spanyol itu bisa saja kembali balapan pada MotoGP Aragon 2020, 18-20 Oktober mendatang.
Namun, Marquez menegaskan bahwa kali ini dia baru akan kembali setelah merasa yakin kondisi fisiknya sudah pulih benar.
"Mentalitas saya akan tetap sama; berada di dalam batas, mendorong kekuatan lengan, tetapi sesuai dengan arahan dokter. Saat saya kembali ke atas motor, pendekatan saya akan tetap sama; menyerang," tutur dia.