Berita Semarang
Tertunda 2 Tahun, Pembangunan Taman Rejomulyo dan Banyumanik Akan Direalisasikan 2021
Pembangunan Taman Rejomulyo dan Taman Banyumanik akan direalisasikan pada 2021 mendatang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pembangunan Taman Rejomulyo dan Taman Banyumanik akan direalisasikan pada 2021 mendatang.
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang memasukan dua proyek tersebut dalam APBD murni 2021.
Kepala Disperkim Kota Semarang, Ali mengatakan, pembangunan dua taman tersebut menjadi program mendesak pada 2021 mendatang.
• 3 Pasangan Kepergok Mesum di Rumah Kosong Selama 4 Hari, 2 Pasangan Masih di Bawah Umur
• Cerita Yogi, Teman Satu Tongkrongan Korban Kecelakaan di Sleman, Sempat Diajak Korban tapi Ditolak
• 4 Korban Tewas dalam Kecelakaan Maut di Magelang Merupakan Warga Sawah Besar Kota Semarang
• Sebelum Trump Positif Covid-19, Peramal Buta Telah Ramal Sang Presiden Derita Penyakit Misterius
Pasalnya, pembangunan dua taman itu sebenarnya telah direncanakan sejak 2019.
Saat itu, detail engineering desain (DED) harus dilakukan review kembali.
Kemudian, pembangunan kembali tertunda pada 2020 lantaran adanya refocusing Covid-19.
"Ini tertunda hampir dua tahun.
Kami sudah anggarkan pada 2019, tidak jadi.
Saat itu Kemudian dianggarkan lagi 2020, kena refocusing Covid-19," jelas Ali, Minggu (4/10/2020).
Pembangunan dua taman itu, lanjut Ali merupakan upaya Pemerintah Kota Semarang menambah ruang terbuka hijau.
Untuk Taman Rejomulyo sendiri menelan anggaran sekitar Rp 3 miliar.
Pihaknya telah berkomunikasi dengan para pedagang di eks Pasar Kobong untuk dilakukan pembangunan.
Menurutnya, para pedagang sudah bersedia untuk dibangun ruang terbuka hijau.
Secara keseluruhan lahan milik pemerintah yang berada di Pasar Rejomulyo akan digunakan untuk pembangunan taman.
Namun, pembangunan akan dilakukan secara bertahap.
Pada tahap ini Disperkim baru akan membangun seluas 3.000 meter persegi
"Pedagang oke-oke saja tidak ada masalah.
Mereka sudah siap menerima.
Batasan-batasan sudah oke.
Nanti akan dibangun keseluruhan tapi bertahap, besok baru yang dibelakang Pasar Kobong," jelasnya.
Sementara pembangunan Taman Banyumanik, sambung Ali, menelan anggaran sekitar Rp 2 miliar dengan luas taman 2.000 meter persegi.
Selain pembangunan taman, beberapa proyek yang sempat tertuda pada 2020 juga akan dilanjutkan.
Disperkim Kota Semarang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 238 miliar pada APBD murni 2021.
Ali menyebutkan, ada sembilan kegiatan prioritas yang akan dikerjakan pada 2021 mendatang, diantaranya program rumah tidak layak huni, peningkatan taman hutan kota di Mijen, pembangunan taman,pembebasan lahan pemakaman di Jabungan, dan pokok pikiran dewan (pokir).
Pokir ini merupakan aspirasi-aspirasi dewan yang dikumpulkan dari hasil reses masyarakat.
Sementara, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono mendorong Pemerintah Kota Semarang mengakomodir pembangunan fisik yang tertunda pada 2020.
Tidak hanya untuk Disperkim, melainkan semua dinas teknis yang terkena refocusing Covid-19.
"Karena kemari kena refocusing jadi harus terakomodir kembali pada 2021," katanya. (eyf)
• Pelanggar Protokol Kesehatan di Kebumen Diberi Sanksi Self Hipnosis AKBP Rudy Cahya Kurniawan
• Dialog Bareng Millenial Kabupaten Semarang, Paslon Ngebas Kenalkan Program Kartu Serasi Pintar
• Samsul Diundang Kapolres Kebumen, Satenya Langsung Diborong Habis untuk Jemaah Salat Jumat