Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kota Semarang

Angka Perceraian di Kota Semarang Naik, Sebagian Besar Penyebabnya karena 2 Hal Ini

Sedangkan pada Agustus sebelumnya, perceraian yang diputus hanya 230 kasus dari total 342 permohonan cerai

Penulis: m zaenal arifin | Editor: muslimah
net
ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Angka perceraian pada September 2020 di Kota Semarang mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya.

Bahkan angka perceraian pada September 2020 di Kota Semarang merupakan tertinggi sejak Januari 2020.

Dari data Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama (PA) Semarang, tercatat perceraian yang sudah diputus pada September 2020 mencapai 311 kasus dari total 383 permohonan cerai.

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Taufik Hidayat Staf Kejaksaan Meninggal Dunia

Kampung di Klaten Digeruduk Ratusan Orang, Warga Tutup Pintu Rumah dan Matikan Lampu

Ayah Sedang Sakit, Mahasiswi Cantik di Kudus Ini Tak Malu Berjualan di WM Nyantol

Ini Penyebab Api Abadi Mrapen Grobogan Padam, Pemerintah Punya Cara agar Api Menyala Kembali

Sedangkan pada Agustus sebelumnya, perceraian yang diputus hanya 230 kasus dari total 342 permohonan cerai.

"Iya, baik permohonan maupun yang sudah diputus cerai, jumlahnya mengalami peningkatan pada September 2020 dibanding bulan sebelumnya," kata Panitera Muda Hukum PA Kota Semarang, Saefudin, Senin (5/10/2020).

Ia memaparkan, pada Januari terdapat 301 kasus yang diputus dari 364 permohonan cerai.

Kemudian pada Februari ada 291 kasus dari 311 permohonan cerai. Dan pada Maret ada 175 kasus dari 171 permohonan cerai.

Selanjutnya, pada April terdapat 178 kasus dari 197 permohonan cerai.

Bulan Mei terdapat 100 kasus dari 84 permohonan cerai.

Pada Juni terdapat 219 kasus dari 330 permohonan cerai.

Bulan Juli terdapat 259 kasus diputus dari 326 permohonan cerai.

"Jumlah kasus yang diputus cerai tiap bulannya bisa berbeda dari jumlah permohonan yang didaftarkan.

Itu karena adanya penambahan kasus dari bulan sebelumnya yang baru diputus cerai pada bulan berikutnya," jelasnya.

Dikatakannya, angka perceraian tersebut meliputi cerai talak atau permohonan cerai dari suami dan cerai gugat atau permohonan cerai dari istri.

Hanya saja dari total kasus cerai tiap bulannya, gugat cerai jumlahnya lebih banyak.

"Permohonan cerai paling banyak diajukan oleh pihak perempuan atau istri.

Tiap bulan jumlah bisa dua sampai tiga kali lipat jumlah cerai talak," ungkapnya.

Mengenai penyebab cerai, ia menuturkan, dikarenakan adanya pertengkaran atau perselisihan dari pasangan suami istri.

Hal itu karena adanya ketidakcocokan antar keduanya.

"Bisa jadi karena faktor luar sehingga terjadi pertengkaran.

Faktor ekonomi juga menjadi salah satu penyebab perceraian di Semarang cukup tinggi," tambahnya. (Nal)

Zumi Zola Dikabarkan Makin Terpuruk, Sherrin Tharia Mantan Istri Berikan Keterangan

Perangkat Desa Tepergok Selingkuh dengan Istri Orang, Lari Kalang Kabut Saat Warga Datang

Update Virus Corona Kota Semarang Senin 5 Oktober 2020, Kelurahan Manyaran Terbanyak

5 Drakor Drama Korea Paling Banyak Dicari September 2020, More than Friends hingga Record of Youth

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved