Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Gagal! Polisi Tolak Laporan Relawan Jokowi Soal Najwa Shihab, Ini Sebabnya

Kepolisian menolak laporan Relawan Jokowi Bersatu soal Najwa Shihab karena dianggap telah mendiskreditkan Presiden Jokowi.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
kolase tribunjateng
Gagal! Polisi Tolak Laporan Relawan Jokowi Soal Najwa Shihab, Ini Sebabnya 

"Di Indonesia, treatment menghadirkan bangku kosong ini mungkin baru sehingga terasa mengejutkan. Namun, sejujurnya, ini bukan ide yang baru2 amat. Di negara dgn tradisi demokrasi dan debat yang lebih panjang dan kuat, misalnya Inggris atau Amerika, menghadirkan bangku kosong yang mestinya diisi pejabat publik sudah biasa," tulisnya.

Najwa Shihab membantah jika dirinya melakukan wawancara imajiner.

Baginya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bisa Menteri Terawan jawab dimana saja dan kapan pun.

"Treatment ini juga berbeda dengan format wawancara imajiner. Pertama, pada dasarnya saya tidak sedang melakukan wawancara, saya hanya sedang mengajukan pertanyaan, Pertanyaan, kan, tidak harus diajukan secara tatap muka. Bisa dilakukan secara jarak jauh dengan perantara macam-macam medium," tulisnya.

Najwa Shihab mengatakan sosok Menteri Terawan adalah sosok yang eksis sehingga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaannya.

"Kedua, ini juga tidak imajiner karena pertanyaan yang saya ajukan memang bukan imajiner dan saya juga tidak mengarang atau membuatkan jawaban2 fiktif seolah-olah saya sudah berdialog dengan Pak Terawan;

"Pak Terawan juga sosok yang eksis dan hidup, sehingga Pak Terawan bisa menjawabnya kapan saja, bahkan sejujurnya boleh menjawabnya di mana saja,' tulisnya.

Najwa Shihab menegaskan sebenarnya, ia berharap Menteri Terawan hadir di acara Mata Najwa.

Namun, Najwa Shihab berharap pertanyaan-pertanyaannya bisa dijawab oleh Menteri Terawan.

"Sebagai pengampu Mata Najwa, tentu saya berharap ia bersedia hadir di program saya. Namun, sebagai bagian dari komunitas pers lebih luas dan juga seorang warga negara, saya sudah cukup senang jika Pak Menteri menjawab kegelisahan publik walau itu tidak dilakukan di MataNajwa. Sebab kerja-kerja mengawasi proses politik dan pengambilan kebijakan adalah tugas bersama, dan saya percaya @Narasi.tv tidak sendirian melakukannya," tulisnya.

Najwa Shihab mengatakan ia sudah banyak melakukan pertimbangan menghadirkan bangku kosong.

Najwa Shihab mengatakan ia tak bermaksud melakukan bullying kepada Menteri Terawan.

"Saya memikirkan dengan cukup masak saat menghadirkan bangku kosong ini, termasuk risiko dituduh melakukan persekusi atau bullying. Saya berkeyakinan, elite pejabat, apalagi eksekutif tertinggi setelah presiden, bukanlah pihak yang less power, aspek penting yang menjadi prasyarat sebuah tindakan bisa disebut persekusi atau bullying. Sulit menganggap pejabat elite adalah pihak yang lemah," tulisnya.

Najwa Shihab mengaku tidak mencemaskan kondisi Menteri Terawan lantaran sosok menteri seharusnya mumpuni dan berpengalaman.

"Saya tidak cemas dengan Pak Terawan, karena seorang yang menjadi menteri pastilah sosok mumpuni dan berpengalaman. Yang kita cemaskan adalah perkembangan pandemi ini. Dan karena itulah Pak Terawan menjadi penting karena, betapa pun banyaknya tim ad-hoc yang dibentuk, urusan kesehatan tetaplah pengampunya adalah Menteri Kesehatan," tulisnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved