Pilwakot Solo 2020
PDIP Vs Demokrat Soal UU Cipta Kerja, Suara Gibran di Pilwakot Solo Tergerus? Ini Jawaban Pengamat
Insiden Ketua DPR Puan Maharani yang diduga mematikan mikrofon politikus Partai Demokrat menginterupsi sidang paripurna pengesahan
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Insiden Ketua DPR Puan Maharani yang diduga mematikan mikrofon politikus Partai Demokrat menginterupsi sidang paripurna pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja tengah disorot.
Apalagi, partai yang menaungi keduanya berbeda haluan politik dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Partai Demokrat lebih memilih untuk menjadi oposisi dalam pemerintahan itu.
Sementara partai yang menaungi Puan, PDI Perjuangan memilih menyokong poros pemerintah.
Nah, apakah insiden mematikan mikrofon tersebut akan berdampak di gelanggang Pilkada Solo 2020?
Pengamat Hukum Tata Negara dan Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto menilai itu tidak akan mempengaruhi konstelasi dalam pesta demokrasi lima tahunan.
"Permainan ada di Jakarta sementara Pilkada ada di daerah dengan mengandalkan pengaruh tokoh yang ada di daerah," terang Agus kepada TribunSolo.com, Selasa (6/10/2020).
Menurut Agus, Pilkada 2020, termasuk di Solo lebih bersifat lokalitas dan tidak terpengaruh isu nasional.
Termasuk berkaitan raupan perolehan suara pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan.
Seperti diketahui, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu mengusung pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa di Pilkada Solo 2020.
"Tidak ada pengaruhnya terhadap Gibran. Pilkada kaitannya tokoh-tokoh lokal," ujar Agus.
"Situasinya sangat lokalitas. Tidak ada kaitannya dengan situasi nasional," tandasnya.
Sandiaga Jadi Jurkam Gibran
Pandemi Covid-19 membuat para pasangan calon kepala daerah yang berlaga di Pilkada 2020 harus beradaptasi.
Pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa juga turut di antaranya.