Berita Karanganyar
Memasuki Musim Penghujan, Tim Gabungan Ikuti Apel Tanggap Bencana di Mapolres Karanganyar
Apel tersebut dalam rangka mengecek kesiapan personel dalam menghadapi berbagai kemungkinan potensi bencana yang terjadi memasuki musim penghujan
Penulis: Agus Iswadi | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Personel gabungan dari TNI-Polri, BPBD, Damkar serta relawan mengikuti apel tanggap bencana di Mapolres Karanganyar, Rabu (7/10/2020).
Apel tersebut dalam rangka mengecek kesiapan personel dalam menghadapi berbagai kemungkinan potensi bencana yang terjadi memasuki musim penghujan.
Apel tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi. Turut hadir dalam apel, Bupati Karanganyar, Juliyatmono serta Dandim 0727 Karanganyar, Letkol Inf Ikhsan Agung Widyo Wibowo.
Kapolres Karanganyar menyampaikan, apel ini untuk mempersiapkan baik personel, koordinasi penanganan serta sarpras guna menghadapi bencana yang berpotensi terjadi saat memasuki musim penghujan.
Dilihat dari sisi geografis, wilayah Karanganyar terdapat Gunung Lawu, dimana saat musim penghujan kawasan lereng berpotensi terjadi tanah longsor. Seperti di wilayah Tawangmangu, Ngargoyoso, Jenawi dan Jatiyoso.
"Kita juga dilewati Sungai Bengawan Solo, saat debit air meningkat ada beberapa wilayah yang berpotensi terdampak luapan air sungai seperti di wilayah Jaten dan Kebakkramat," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (7/10/2020).
Lebih lanjut, berdasarkan dari prediksi BMKG, wilayah Indonesia juga akan diterpa Badai El Nino yang membuat curah hujan saat musim penghujan semakin meningkat dan disertai angin kecang. Sehingga perlu diantisipasi adanya potensi pohon tumbang baik di sepanjang jalan raya atau perkampungan.
"Harapannya dengan apel ini, teman-teman yang menjadi garda terdepan akan lebih siap dalam menghadapi dan menangani bencana yang terjadi saat musim penghujan," ucapnya.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono menambahkan, Pemkab mengalokasikan dana tak terduga terkait bencana alam senilai Rp 2,5 miliar.
Dia mencontohkan, dana itu dapat digunakan untuk membuat jembatan darurat apabila terjadi kerusakan jembatan akibat adanya bencana alam. Dengan begitu akses warga dapat berjalan lancar.
"Kita mempercepat membantu menangani adanya bencana. Masyarakat kita sudah cukup familiar dan terlatih wilayah-wilayah yang sering terjadi tanah longsor, angin kencang yang mengakibatkan pohon roboh.
Semua bergerak cepat. Relawan kita sudah terlatih. sehingga kalau ada pohon tumbang satu saja hitungannya menit sudah selesai," pungkasnya. (Ais)