Berita Regional
Malioboro Yogyakarta Lumpuh, Demo UU Cipta Kerja Berakhir Ricuh, Massa Lakukan Aksi Pembakaran
Aktivitas di kawasan Malioboro Yogyakarta lumpuh total akibat aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020).
TRIBUNJATENG.COM, YOGYA - Aktivitas di kawasan Malioboro Yogyakarta lumpuh total akibat aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020).
Para pedagang kaki lima (PKL) dan toko-toko di sepanjang Malioboro memilih tutup.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah elemen ini sempat ricuh berkali-kali.
• Doddy Ngamuk Hajar Bocah 8 Tahun Gara-gara Emosi Tak Terima Ayahnya Dimaki Dengan Kata Tak Pantas
• Gara-gara Ingin Ambil Bangkai Ular, 2 Pria Gunungpati Semarang Tewas di Dalam Sumur Sedalam 15 Meter
• Mikhayla Dijuluki Politikus Kecil, Begini Cara dia Merayu Kakeknya, Aburizal Bakrie: Bahaya Cucuku
• Bahas Omnibus Law UU Cipta Kerja, Faisal Basri: Pak Luhut Jangan Bawa Ribuan TKA dari China
Sementara aparat keamanan membalas dengan tembakan gas air mata.
Hingga pukul16.37, kericuhan masih terjadi.
Polisi mendesak para demonstrans ke arah selatan.
Massa kembali melakukan aksi pembakaran di tengah jalan.
Gas Air Mata
Aksi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta diwarnai tembakan gas air mata dari aparat kepolisian, Kamis (8/10/2020) siang.
Massa aksi yang menyuarakan sejumlah tuntutan ke gedung DPRD DIY dan kantor Gubernur DIY pun sempat terhenti.
Pantauan reporter Tribunjogja.com di lapangan, tampak sebagian massa aksi berlindung dan menghindari tembakan gas air mata tersebut.
Sebagian massa memilih berlindung untuk masuk ke halaman hotel Grand Inna Malioboro.
Sementara sebagian massa lainnya masih bertahan di ruas Jalan Malioboro untuk melanjutkan aksinya.
Belum diketahui secara jelas terkait kronologi detil penembakan gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian.
Hingga berita ini ditulis, Tribunjogja.com masih memantau perkembangan terkini di lapangan.