Berita Solo
Tangis Orangtua Pecah Saat Para Pelajar Ditangkap Polisi Akan Demo UU Cipta Kerja di Solo Sungkem
Suasana haru terasa di halaman Mapolresta Solo, Senin (12/10/2020). Banyak orang tua yang menangis saat anaknya melakukan sungkem
Sudibyo mengaku akan memberikan bimbingan konseling terhadap siswanya tersebut, sebab, belum saatnya pelajar ikut-ikutan melakukan demo.
"Kalau mau debat silahkan, malah itu ada lombanya untuk debat tingkat pelajar SMA," kata dia.
Sungkem dan Renungkan Kesalahan
Menurut Kabag Ops Polresta Solo Kompol Sukarda, sebagian pelajar yang diamankan diperbolehkan langsung pulang.
Dari 148 orang yang terdiri dari pelajar dan kelompok massa Anarko yang diamankan, baru 141 yang diperbolehkan pulang.
Adapun penjemputan dan sungkem agar para pelajar ini jera.
"Mereka dijemput orang tuanya, tadi sudah sungkem, dan merenungkan kesalahannya agar tidak mengulangi lagi," jelasnya.
Bagi pelajar yang tidak bisa mendatangkan orang tuanya, sungkem mereka dilakukan kepada guru yang datang.
Menurut Sukarda, tidak semua pelajar yang diamankan diperbolehkan langsung pulang.
Sebab, ada sejumlah orang yang membawa benda berbahaya.
Mereka didata dan kemudian pihak kepolisian memanggil orang tua hingga guru sekolah.
"Dua orang pelajar masih akan diamankan karena membawa alat pemukul besi," kata dia.
"Akan dikenakan UU darurat," imbuhnya membeberkan.
Sementara empat orang lainnya dari kelompok berbeda yakni Anarko, masih diamankan karena membawa minuman keras jenis ciu.
"Empat orang dari Anarko membawa miras," tambah dia.