Berita Batang
Hanya Boleh Ada 7 Rumah di Dukuh Sibimo Batang, Pernah Ada yang Melanggar, Hal Mengerikan Terjadi
Pasalnya, di Dukuh Sibimo tak boleh dibangun lebih dari tujuh rumah, dan hingga kini hal itu tetap diyakini oleh masyarakat sekitar
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
Kalau pun ada yang berniat jahat pasti dihadang oleh penjaga dukuh yang biasa disebut warga sebagai Bimo Sekti," ucapnya.
Mukmin, Kepala Desa Brokoh, Kecamatan Wonotunggal, yang ditemui Tribunjateng.com, di Dukuh Sibimo, menjelaskan, pantangan tak boleh membangun lebih dari tujuh rumah bukan mitos belaka.
"Beberapa tahun lalu, pernah ada yang membangun rumah di Dukuh Sibimo.
Bahkan jumlahnya ada 12 (unit).
Namun beberapa orang yang membangun rumah selalu mendapatkan musibah dan pergi dari dukuh," paparnya.
Mukmin menjelaskan, hal paling parah saat dibangun lebih dari tujuh rumah, ada dua warga meninggal secara tak wajar.
"Yang pertama ada yang gantung diri.
Satunya meninggal minum racun serangga.
Ada juga yang tak kerasan, akhinya meninggalkan dukuh," ujarnya.
Hingga kini hanya ada enam rumah dengan jumlah penghuni 22 jiwa yang menempati Dukuh Sibimo.
"Kepercayaan itu masih dipercaya oleh masyarakat yang tinggal di dukuh yang ada di tengah hutan ini," imbuh Mukmin.
Tribunjateng.com, sempat mendatangi sesepuh Dukuh Sibimo, yaitu Mbah Tarji yang kini berusia 98 tahun di kediamannya yang tak jauh dari dukuh.
Ingatan Mbah Tarji yang mengaku lahir pada 1927 itu masih tajam.
Bahkan ia menceritakan pada era tahun 1980-an ada warga yang bunuh diri karena melanggar pantangan tinggal di Dukub Sibimo.
"Karena menghiraukan pantangan dukuh membangun lebih dari tujuh rumah, akhirnya kena musibah," jelasnya.