Berita Batang
Kemunculan Bunga Bangkai di Batang, BKSDA Jateng Sebut Jadi Pertanda Fenomena Alam Ini
Kemunculan bunga bangkai di Proyonaggan Selatan, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, menjadi pentanda fenomena alam datangnya musim penghujan.
Penulis: budi susanto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Kemunculan bunga bangkai di Proyonaggan Selatan, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, menjadi pentanda fenomena alam datangnya musim penghujan.
Hal itu disampaikan Budi Ambong, Pengendali Ekosistem Hutan Muda, dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng.
Menurutnya, kemunculan bunga bangkai yang masuk suku talas-talasan atau Araceae bisa di mana saja.
Baca juga: Wajah 2 Pencuri Beraksi Pakai Jaket Driver Ojol Sasar Rumah Kosong di Gajahmungkur Semarang
Baca juga: Link Streaming Laga II Timnas U-19 Indonesia Vs Macedonia Malam Ini: Pertandingan Terakhir Witan
Baca juga: 5 Hari Setelah Dinikahi Kapolres Kudus, Shita Gabung Pasukan Perdamaian PBB, Ini Kisah Cinta Mereka
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Warga Boyolali Tewas Kecelakaan Tabrak Truk di Tol Batang-Pemalang

"Karena tumbuhan itu tersebar di Aasia Selatan, dan sering tumbuh di dataran rendah. Karena bunga tersebut jarang ditemukan tumbuh di dataran tinggi," ujarnya, Rabu (14/10/2020).
Dilanjutkannya, tumbuhnya tanaman tersebut juga menjadi pertanda mulai masuk musim penghujan.
"Uni Internasional Untuk Konservasi Alam (IUCN) tanaman tersebut masuk last concern, atau tanaman tidak dilindungi," jelasnya.
Ia menambahkan, setelah mekar bunga bangkau tersebut akan layu secara cepat.
"Nantinya setelah layu, akan muncul bakal buah, yang bentuknya menyerupai jagung," imbuhnya.
Ditambahkannya, setelah mekar usia bunga tersebut sangat pendek, bahkan tak sampai satu pekan.
"Biasanya bunga tersebut hanya bertahan 3 sampai 5 hari," tambahnya.
Kesaksian Dardi
Dardi, warga Dracik Kramat Pulo, Kelurahan Proyonanggan Selatan, Kecamatan Batang, tak menyangka bunga bangkai atau Armorphophallus Titanum, tumbuh di perkarangan rumahnya.
Dardi mengaku tanaman berwarna ungu itu tiba-tiba muncul dan tumbuh dengan diameter sekitar 15 sentimeter dan tinggi kurang dari 20 sentimeter.
"Tiba-tiba saja tumbuh di perkarangan rumah saya, mungkin usianya sudah sepekan ini," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (14/10/2020).
Dilanjutkannya, sebelum mengetahui ada bunga bangkai tumbuh di pekarangan rumah, beberapa waktu lalu ia sempat membersihkan perkarangan tersebut.
"Awalnya saya pikir hanya tumbuhan biasa, bahkan saya kira jamur. Karena bentuknya hampir sama, jadi saya tidak terlalu memperhatikan," ungkapnya.
Menurutnya bunga tersebut menjadi perhatian warga, karena banyak yang penasaran akan bentuk bunga tersebut.
"Iya banyak warga yang penasaran, karena takut rusak, beberapa waktu lalu saya beri pagar berupa batang kayu seadanya," jelasnya.
Bunga bangkai yang tumbuh di perkarangan rumah milik Dardi, di Dracik Kramat Pulo, Kelurahan Proyonanggan Selatan, Kecamatan Batang, Rabu (14/10/2020). (TribunJateng.com/Budi Susanto)
Karena baru tumbuh, Dardi menjelaskan, belum ada bau busuk atau lalat yang berkumpul.
"Mungkin karena masih kecil, dan bunganya masih kuncup jadi belum mengeluarkan bau," terangnya.
Tumbuhnya bunga bangkai di halaman rumah tersebut dikatakannya sempat terjadi 10 tahun lalu.
"Dulu juga pernah dan bunganya lebih besar, bahkan bunga tersebut sampai mekar," paparnya.
Dardi menuturkan, saat mekar bau busuk tercium hingga rumah tetangga, dan membuat geger warga sekitar.
"kalau dulu tetangga sampai geger, karena dikira bangkai tikus, atau ayam. Namun tak lama setelah mekar bunga itu layu sendiri," kata Dardi.
Dardi menjelaskan, tetap akan menjaga bunga tersebut hingga mekar dan layu secara alami.
"Ini kan tanaman langka, jadi akan saya jaga sampai mekar, kalau pun tetangga menanyakan atau berkomentar terkait bau saat mekar nanti akan saya beri penjelasan," imbuhnya.
Terpisah Nur Hadi, satu di antara penggiat lingkungan yang beberapa waktu lalu mendapatkan penghargaan Kalpataru, menuturkan, tanaman tersebut merupakan tanaman langka.
"Ya harus dijaga, jangan sampai dirusak. Kalau mengeluarkan bau tidak akan lama, karena bau itu hanya keluar saat bunga mekar, dan waktunya hanya sebentar," tambahnya.
(bud)
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sahrul Gunawan Dikabarkan Tewas Kecelakaan, Ini Faktanya
Baca juga: Kabar Duka, Nico Tewas Kecelakaan Motor Vs Truk, Korban Hilang Kendali Saat Kecepatan Tinggi
Baca juga: Brotoseno Dikabarkan Menikahi Tata Janeeta, Bagaimana Angelina Sondakh?
Baca juga: 10 Tahun Lalu Bikin Geger, Dardi Tak Menyangka Bunga Bangkai Kembali Tumbuh di Pekarangan Rumahnya