Berita Semarang
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Mbah Domo Meninggal Mulut Berbusa di Gajahmungkur Semarang
Sudomo (63) warga Kelurahan Gajahmungkur Kota Semarang ditemukan meninggal dunia di kios rokok miliknya di Jalan Malabar Gajahmungkur
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang warga Kota Semarang ditemukan meninggal dalam kondisi duduk, mulutnya juga berbusa.
Warga Kelurahan Gajahmungkur, Sudomo (63), ditemukan meninggal dunia di kios rokok miliknya di Jalan Malabar Gajahmungkur, Selasa (20/10/2020) sekira pukul 06.00 WIB.
Baca juga: Mahasiswa Mengaku Dapat Ancaman Hingga Intimidasi dari Orang yang Mengaku dari DPRD Banyumas
Baca juga: Nunung Tewas Kecelakaan di Tol Sragen, Tangisan Sambut Kedatangan Jenazah Waka DPRD Kab Pekalongan
Baca juga: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Wakil Ketua DPRD Kab Pekalongan Meninggal Kecelakaan di Tol Sragen
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Hamzah Haz Mantan Wapres Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Faktanya
Saksi mata Filpus Sukabar mengatakan, pertama kali melihat Sudomo atau mbah Domo ketika hendak membeli rokok di warungnya.
Ia menemukan Mbah Domo dalam posisi duduk berpakaian kaus hitam dan celana panjang warna biru dongker.
Ia tidak berani mendekat karena takut kematian Mbah Domo yang mendadak.
"Mulutnya penuh busa, saya kaget melihat Mbah Domo seperti itu lalu saya panggil beberapa kali tidak menyahut," ujarnya kepada Tribunjateng.com.
Ia melanjutkan, selepas menemukan Mbah Domo dalam kondisi tersebut, ia segera memberitahukan kepada tukang ojek yang berada di pangkalan tak jauh dari lokasi kejadian.
Selanjutnya oleh para warga diberitahukan kepada pihak berwajib.
"Polisi datang lalu mayat dievakuasi selesai sekira pukul 09.00," ujarnya.
Saksi lain, Santoso menuturkan, Mbah Domo setiap hari tidur di warung tersebut.
Setiap pagi korban bertugas membuka warung lalu istrinya datang untuk menjaga warung.
"Korban juga jadi tukang ojek di pangkalan jalan Malabar," bebernya.
Ia menambahkan, korban diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes.
Korban juga memiliki postur tubuh tambun sehingga aktivitas setiap hari seperti jalan kaki juga terhitung susah.
"Meninggalnya korban tidak ada hal-hal mencurigakan, korban meninggal karena murni sakit," tandasnya.(*)
