Berita Viral
Warga Melepas Celana Panjang Yatno yang Diduga Punya Ilmu Kebal, Peristiwa Itu Berakhir Tragis
Adegan penganiayaan terungkap ada tiga lokasi, yaitu di sekitar rumah Yani, di pos kamling dan di kebun tebu
Warga Melepas Celana Panjang Yatno yang Diduga Punya Ilmu Kebal, Peristiwa Itu Berakhir Tragis
Para pelaku segera menjalani persidangan
TRIBUNJATENG.COM - Penyidik Satreskrim Polres Tulungagung telah menyelesaikan 57 adegan rekonstruksi pengeroyokan Suyatno (55) alias Yatno, warga Dusun Puthuk, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Selasa (19/10/2020)
Dalam kejadian 23 September 2020 ini Yatno meninggal dunia karena mengalami luka pukul parah di bagian kepala.
Adegan penganiayaan terungkap ada tiga lokasi, yaitu di sekitar rumah Yani, di pos kamling dan di kebun tebu.
Pada lokasi pertama, tersangka paling aktif adalah Yasin dan Bagas.
Baca juga: Lowongan Kerja Jaga Warung Gaji 6 Juta Ini Viral, Banyak yang Nolak, Pemilik Heran Dengar Alasannya
Baca juga: Cerita di Balik Ditunjuknya Pratama Arhan Ditunjuk Langsung Shin Tae Yong Jadi Algojo Penalti
Baca juga: Sekelompok Cewek Adu Mulut Rebutan Cowok, Polisi Sampai Turun Tangan
Baca juga: Raffi Ahmad Tak Menyerah Saat PDKT, Nagita Slavina Balas WA 4 Hari Kemudian
Sedangkan dua lokasi lainnya, tersangka paling aktif adaah Suselo dan Yasin.
"Kami tidak membedakan peran masing-masing. Berkas tetap akan dijadikan satu," terang Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ardyan Yudo Setyantoro.
Selama rekonstruksi terungkap peran sejumlah orang tak dikenal (OTD).
Mereka adalah orang-orang yang ada di lokasi namun tidak dikenal dan tidak diketahui warga.
Jumlah mereka banyak dan sebagian juga ambil peran dalam penganiayaan Yatno.
"Kami ambil sampel dua OTD saat rekonstruksi. Tapi sebenarnya ada beberapa," sambung Yudo.
Lanjut Yudo, tidak ada fakta baru ditemukan dalam rekonstruksi ini, semua sudah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Karena ini aksi spontan, maka tidak ada perencanaan sebelumnya. Jadi tidak ada otak penggeraknya," tutur Yudo.
Meski demikian diakui Yudo, ada peran yang lebih dominan di antara para tersangka.