Ganjar Kini Kalahkan Prabowo dan Anies dalam Survei Pilihan Capres
Ganjar menjadi sosok calon presiden yang kemungkinan dapat suara banyak dari publik, jika kontestasi pilpres dilakukan saat ini.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendapat suara tertinggi dalam survei pilihan capres yang digelar Indikator Politik Indonesia. Ganjar menjadi sosok calon presiden yang kemungkinan dapat suara banyak dari publik, jika kontestasi pemilihan presiden (pilpres) dilakukan saat ini.
Survei itu dilakukan dengan menyodorkan 15 nama kepada responden. Hasilnya, Ganjar mendapat suara sebesar 18,7 persen. Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
Menurut dia,dari survei yang dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya hingga terakhir, Ganjar terus mengalami kenaikan keterpilihan dari responden. Tercatat, pada Februari 2020 sebesar 9,1 persen. Pada Mei 2020 sebanyak 11,8 persen, dan Juli 2020 sebesar 16,2 persen.
"Kenaikan itu disokong dari Jawa Tengah dan Jawa Timur terjadi konsolidasi elektoral Ganjar, dan menguatnya basis PDI Perjuangan memilih Ganjar. Pemilih beretnis Jawa pun lebih memilih Ganjar," katanya, saat merilis hasil survei Indikator secara online, di Jakarta, Minggu (25/10).
Sementara urutan kedua dalam survei itu yaitu Prabowo Subianto yang mendapat respon dari publik sebesar 16,8 persen, naik dari bulan sebelumnya hanya 13,5 persen. Tetapi, jika dibandingkan dengan survei sebelum pandemi covid-19, yakni pada Februari 2020 perolehannya terjun bebas.
Saat itu, Prabowo menjadi yang teratas dengan perolehan sebesar 22,2 persen. Sedangkan Anies Baswedan memperoleh 14,4 persen, atau turun dari survei bulan sebelumnya sebesar 15 persen.
Adapun, pertanyaan yang diajukan Indikator kepada responden adalah: Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan bapak/ibu pilih sebagai presiden?"
Sementara, sejumlah nama lain yang mendapat respon cukup tinggi adalah Sandiaga Salahuddin Uno sebanyak 8,8 persen, Ridwan Kamil 7,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,2 persen, dan Khofifah Indar Parawansa 4,0 persen.
Survei Indikator dilaksanakan pada 24-30 September 2020 terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel yang pernah diwawancarai langsung oleh Indikator Politik Indonesia. Survei terhadap 1.200 responden itu dilakukan melalui telepon, karena kondisi pandemi covid-19.
Adapun, margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Temuan sama
Sebelumnya, temuan survei yang dilakukan Voxpopuli Research Center menunjukkan elektabilitas Ganjar juga melesat. Ganjar Pranowo melesat dari 15,6 persen menjadi 17,6 persen, atau naik 2,0 persen. Dengan kenaikan itu, posisi Ganjar kini telah menyalip Prabowo dengan selisih tipis 0,5 persen.
“Ganjar berhasil mengungguli Prabowo, memastikan posisi Ganjar sebagai penantang kuat jika Prabowo maju calon presiden pada Pemilu 2024,” kata Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center, Dika Moehamad.
Kenaikan elektabilitas Ganjar paralel dengan kepala daerah lain, yaitu gubernur Jabar, Ridwan Kamil. “Seperti halnya Ganjar, elektabilitas Kang Emil juga melesat dari sebelumnya 10,6 persen menjadi 13,2 persen, atau naik 2,6 persen,” jelasnya.
Menurut Dika, pertarungan menuju 2024 sekarang dikuasai tokoh-tokoh berlatar belakang kepala daerah. Selain Prabowo, penurunan elektabilitas juga dialami mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno, dari 9,3 persen menjadi 8,5 persen.
Di sisi lain, dinamika antara kepala daerah pun terjadi, di mana Ganjar dan Kang Emil paling diunggulkan. Sedangkan tokoh-tokoh lain seperti Anies, Khofifah, dan Risma mengalami penurunan elektabilitas.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun dari 11,3 persen menjadi 9,4 persen, atau turun 1,8 persen. Sedangkan Gubernur Jatim, Khofifah turun dari 6,4 persen menjadi 5,6 persen, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turun dari 5,1 persen menjadi 3,8 persen.
Selain nama-nama tersebut, ada pula ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang turun dari 3,0 persen menjadi 2,1 persen. Lalu Menteri BUMN Erick Thohir dari 3,7 persen menjadi 2,0 persen, sedangkan Menko Polhukam Mahfud MD dari 1,1 persen naik tipis menjadi 1,2 persen.
Dinamika antara tokoh nasional dan kepala daerah ditengarai terjadi seiring kemunculan tokoh-tokoh baru. Sejumlah nama yang sebelumnya hanya meraih elektabilitas di bawah 1 persen kini mewarnai bursa capres.
"Bahkan ada nama yang sama sekali tidak muncul pada survei sebelumnya, yaitu Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha, memimpin dengan elektabilitas mencapai 2,3 persen,” tutur Dika.
Dia menambahkan, peta elektoral terbaru ini menunjukkan dinamika yang menarik. Tetapi, semua akan tergantung perkembangan berikutnya, dukungan partai politik, dan presidential threshold.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 11-20 September 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden yang diambil secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Tribun network)