Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

SMA dan SMK di Karanganyar Belum Memungkinkan untuk Simulasi KBM Tatap Muka

SMA/SMK yang ada di Kabupaten Karanganyar belum memungkinkan untuk melakukan simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka lantaran masih bersta

Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
Sosialisasi optimalisasi PJJ dan penumbuhan karakter kepada satuan pendidikan di SMAN 1 Karanganyar, Selasa (27/10/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - SMA/SMK yang ada di Kabupaten Karanganyar belum memungkinkan untuk melakukan simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka lantaran masih berstatus zona merah penyebaran virus Covid-19.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jateng, Suratno menyampaikan, sekolah yang dapat mengajukan untuk menggelar simulasi KMB tatap muka di tengah pandemi virus Covid-19 merupakan sekolah yang wilayahnya berstatus zona hijau atau kuning penyebaran virus Covid-19.

Dia mengungkapkan, di wilayah Jawa Tengah ada sebanyak 13 cabang dinas pendidikan. Masing-masing cabang dinas pendidikan diminta mengusulkan satu SMK dan SMA untuk dilakukan simulasi pembelajaran secara tatap muka.

"Di cabang dinas pendidikan wilayah VI ada dua yang diusulkan, SMKN 2 Wonogiri dan SMAN 2 Wonogiri.

Sekarang dalam rangka mengajukan persyaratan.

Dulu itu saat diusulkan, Karanganyar dan Sragen kan masih zona merah," katanya kepada Tribunjateng.com usai acara sosialisasi optimalisasi PJJ dan pembinaan karakter pada satuan pendidikan SMA/SMK di Aula SMAN 1 Karanganyar, Selasa (27/10/2020).

Lanjutnya, saat ini para peserta didik masih melakukan PJJ sesuai arah provinsi dengan mempertimbangkan aspek kesehatan.

Sekolah SLB, SMA/SMK yang akan melakukan kegiatan semisal simulasi KBM tatap muka harus izin dulu ke provinsi melalui cabang dinas pendidikan di wilayah masing-masing.

Suratno menjelaskan, sekolah yang mengajukan itu nanti akan diseleksi dan diverifikasi oleh provinsi. Ada beberapa yang mesti dilengkapi di antaranya, mendapatkan rekomendasi dari gugus tugas kabupaten/kota dan mendapatkan izin dari orang tua murid.

Kendati demikian, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jateng meminta semua sekolahan juga melakukan persiapan.

"Untuk persiapan saja kalau untuk menjalankan (simulasi KBM tatap muka) harus melalui perizinan.

Nanti untuk bisa diizinkan pembelajaran tatap muka, harus membuat proposal didalamnya ada dokumen persyaratan administrasi.

Dilampiri dengan video (protokol kesehatan saat KBM di sekolah). Kemudian diverifikasi dan ditinjau," jelasnya.

Dengan begitu, dia berharap apabila diperbolehkan menggelar simulasi KBM tatap muka sudah ada persiapan terlebih dahulu.

Selanjutnya, terkait evaluasi PJJ selama sekitar tujuh bulan, guru dan peserta didik sudah beradaptasi dengan kebiasaan yang baru.

Meskipun ada beberapa kendala terkait sarpras, baik itu sinyal dan peserta didik yang tidak memiliki sarana PJJ.

"Kalau ada siswa yang tidak memiliki handphone dapat difasilitasi atau dibantu sekolah.

Dapat menggunakan komputer sekolah. Soal tugas yang banyak, bapak dan ibu guru sudah diberikan pendekatan supaya tugas menyesuaikan," ucap Suratno.

Sementara itu terkait libur panjang akhir Oktober 2020, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI sudah membuat surat kepada orang tua melalui pihak sekolah supaya mengawasi dan mendampingi anak-anaknya.

"Dibimbing, didampingi dan memberikan kegiatan positif kepada anak," imbuhnya.

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunjateng.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak). (Ais)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved