Berita Semarang
Ancaman Longsor Mengintai 7 Rumah Warga Srondol Kulon Semarang
Puluhan warga tersebut tinggal di tujuh rumah permanen di RT 3 RW 10 Kampung Ngasinan Kelurahan Srondol Kulon Kota Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah 30 warga di Kampung Ngasinan diselimuti rasa khawatir lantaran di depan rumah mereka yang dahulunya jalan Kampung kini menjelma menjadi jurang sedalam 50 meter.
Puluhan warga tersebut tinggal di tujuh rumah permanen di RT 3 RW 10 Kampung Ngasinan Kelurahan Srondol Kulon Kota Semarang.
Seorang warga, Uut Noviantoro (36) mengaku, merasa was-was setiap hari sebab rumahnya kini hanya tinggal berjarak lima meter dari longsoran tanah.
Padahal di rumahnya masih memiliki anak kecil sehingga harus ekstra hati-hati agar tidak terperosok ke jurang tersebut.
"Apalagi kalau hujan turun kami harus esktra waspada takut tanah akan longsor susulan. Beruntung sudah ada bantuan terpal dari BPBD Semarang sehingga potensi longsoran dapat ditekan," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (28/10/2020).
Dia melanjutkan, longsoran tanah bermula sejak bulan Mei 2020 atau pada saat bulan ramadan. Ketika itu longsoran hanya merusak jalan Kampung yang berjarak 10 meter dari depan rumahnya.
Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama seminggu terakhir lantas memparah longsoran hingga seperti saat ini.
Longsoran tahap kedua itu membuat jalan beraspal di kampung itu amblas sekaligus memakan halaman rumah warga hingga lima meter.
Penyebab longsor lantaran aliran sungai Srondol Kulon mengalir dari barat ke timur yang bermuara di Kaligarang menggerus tanah di dasar tebing tersebut.
"Longsor terjadi ketika hujan deras, kami warga sudah waspada jadi tidak ada korban jiwa," katanya.
Uut bersama warga lain mengeluhkan kondisi tersebut. Mereka ingin adanya solusi dari pihak Pemerintah Kota Semarang.
Dia mengaku takut jika terlambat penanganan longsor rumahnya yang dibangun sejak tahun 1982 bisa hancur terbawa longsoran tanah.
"Dari dulu tidak pernah terjadi longsor baru tahun ini terjadi longsor. Kami ingin ada solusi paling tidak dibangun bronjong atau talut di bantaran aliran kali Srondol yang ada di bawah jurang," jelasnya.
Sementara itu, Ketua RT 3 Maryono mengatakan, pihaknya telah mengusulkan kepada Pemkot melalui Kelurahan agar ada upaya penanggulangan longsor.
Pasalnya tujuh rumah milik Nastaim, Rohimah, Hartono, Dimas, Sumairi, Mudin, dan Uut Noviantoro terancam ambruk ikut longsoran tanah.