Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

UMR Tak Naik, Ketua Apindo Jateng: Kami Tidak Lantas Senang

Apindo Jateng memberikan respek meski prihatin dengan keputusan pemerintah yang tidak akan menaikan UMR di tahun 2021.

Penulis: Hermawan Handaka | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/M Zaenal Arifin
Ketua Apindo Jawa Tengah, Frans Kongi 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah, memberikan respek meski prihatin dengan keputusan pemerintah yang tidak akan menaikan UMR di tahun 2021.

Ketua Apindo Jawa Tengah, Frans Kongi menjelaskan, respect ini karena menandakan bahwa pemerintah mengerti dengan apa yang sedang dirasakan pengusaha. Pada masa pandemi seperti sekarang kondisi perusahaan memang serba sulit karena cashflow tidak bisa berjalan normal.

Sedangkan rasa prihatin tersebut karena pengusaha merasa bahwa buruh merupakan mitra kerja. Kesejahteraan mereka pun juga merupakan salah satu hal yang terus diperjuangkan. Pihaknya berupaya setiap tahun harus ada kenaikan upah yang diberikan perusahaan kepada para pekerjanya.

"Kami tidak kemudian yang senang, bahagia dengan keputusan ini (tidak ada kenaikan UMR tahun 2021). Sebab memang kondisi saat ini cukup sulit bagi pengusaha jika menaikan UMR tahun depan," imbuhnya.

Frans mengungkapkan, upah merupakan salah satu pengeluaran terbesar sebuah perusahaan setelah bahan baku dan energi dengan kontribusi 15-20 persen. Sehingga lewat ditiadakannya kenaikan UMR di tahun depan diharapkan dapat mendorong industri kembali bangkit.

"Produktifitas sekarang ini belum bisa kembali normal, hanya 30-60 kapasitas produksi, jadi kerja bergilir masih ada yang dirumahkan. Minta pemerintah kampanye memberikan keyakianan di masyarakat pandemi bisa dikendalikan sehingga roda perekonomian bisa kembali tumbuh," ujarnya.

Frans menambahkan, Apindo Jateng berharap pemerintah bisa mengeluarkan terobosan lain untuk membantu perusahaan di masa pandemi, Seperti misalnya meminta berbagai kebijakan mengenai relaksasi pajak, dan utang di bank, serta penurunan tarif dasar listrik, maupun iuran BPJS diminta ditangguhkan beberapa bulan ke depan.

Menurutnya sekarang ini ekspor masih susah, diharapkan pengusaha masih bisa menjual produknya dari permintaan di dalam negeri. Sehingga pihaknya meminta jangan sampai ada PSBB. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved