Berita Kabupaten Tegal
Ada Pemandian Air Panas Tertutup di Guci Tegal, Alternatif Selama Pandemi
Objek wisata Guci Kabupaten Tegal terkenal dengan pemandian air panas tapi tidak dioperasikan selama pandemi.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Objek wisata Guci Kabupaten Tegal terkenal dengan pemandian air panas.
Namun selama pandemi Covid-19, pemandian untuk umum sementara waktu ditutup atau tidak dioperasikan.
Bagaimana jika pengunjung ingin menikmati mandi air panas yang menjadi ikon di objek wisata Guci?
Baca juga: Viral Wanita Inggris Cari Ibu Kandung di Sleman Jogja Terpisah 35 Tahun
Baca juga: Kronologi Pria Boyolali Bawa Jenazah Ibunda Pakai Bronjong di Motor Beralas Papan
Baca juga: Dulu Dikabarkan Mau Nikah Sama Sule, Begini Kabar Terkini Pramugari Cantik Fany Kurniawaty
Baca juga: Kisah Tukang Cilok Ivan Masuk TNI, Awalnya Ingin Jadi Bintara, Tak Tahunya Malah Bisa Masuk Akmil
Tidak perlu khawatir, karena masih ada alternatif lain yaitu pemandian air panas kamar tertutup yang ada di objek wisata Guci.
Memang kondisi pemandian air panas ini tidak seperti di pancuran 13 atau pancuran 5 tapi paling tidak pengunjung masih bisa merasakan mandi air panas.
Sesuai namanya, pemandian kamar tertutup ini berada di satu gedung yang di dalamnya terdapat kamar-kamar.
Kamar tersebut berisikan bathtub (bak mandi) yang sudah terisi air panas.
Koordinator Pemandian Tertutup Objek Wisata Guci, Basuki menjelaskan, satu kamar pemandian tertutup hanya boleh diisi satu orang.
Bahkan sekalipun pengunjung adalah suami isteri tetap tidak diperbolehkan berada di satu kamar.
Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi sehingga kepatuhan protokol kesehatan sangat diperhatikan.
"Di pemandian air panas tertutup ini ada 16 kamar, masing-masing hanya boleh diisi satu orang saja. Tidak boleh dua orang apalagi lebih. Mengingat masih dalam masa pandemi jadi jumlah pengunjung pun kami batasi," tutur Basuki, pada Tribunjateng.com, Kamis (29/10/2020).
Pengelola tidak hanya menyediakan pemandian air panas dalam sistem kamar tertutup.
Bagi pengunjung yang membawa anak-anak, di tempat ini juga tersedia kolam renang mini dengan air panas alami.
Namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan, terutama menjaga jarak satu sama lain dan tidak berkerumun.
"Selama masa pandemi ini jumlah pengunjung sangat turun drastis, bahkan penurunan mencapai 70 persen. Sebelum pandemi saat hari libur pendapatan bisa Rp 1 juta atau 200 pengunjung dewasa per hari. Saat ini paling 70-100 pengunjung per hari," ungkap Basuki.