Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Tentara Korea Utara Bunuh Pejabat Korea Selatan, Korut Justru Salahkan Korsel

Insiden pembunuhan tersebut terjadi ketika pejabat itu hanyut ke perairan Korea Utara.

Kompas.com/Istimewa
Seorang tentara Korea Utara tengah melakukan pengawasan. Sejak awal Juli, dilaporkan negara itu menerapkan aturan berlapis untuk mencegah adanya pembelot.(AFP via Getty Images via Daily Mirror) 

TRIBUNJATENG.COM, PYONGYANG – Seorang pejabat perikanan Korea Selatan (Korsel) terbunuh bulan lalu.

Korea Utara ( Korut) menyalahkan Korea Selatan ( Korsel).

Padahal yang membunuh pejabat tersebut adalah tentara Korut.

Baca juga: Kisah Tukang Cilok Ivan Masuk TNI, Awalnya Ingin Jadi Bintara, Tak Tahunya Malah Bisa Masuk Akmil

Baca juga: Inilah Sosok Agnes Gadis Indonesia Pembeli iPhone 12, Fotonya Dipajang di Twitter CEO Apple Tim Cook

Baca juga: Berminat Buka Franchise Indomaret? Siapkan Modal Awal Segini, Berikut Keuntungan yang Djanjikan

Baca juga: Tak Tahan Intip Gadis Tetangga Mandi, Warga Semarang Ini Bergegas Ketuk Pintu Depan

Korut menuduh Korsel kurang memberikan kontrol terhadap warganya, terutama selama ketegangan atas pandemi virus corona sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita milik pemerintah KCNA, Jumat (30/10/2020).

Insiden pembunuhan tersebut terjadi ketika pejabat itu hanyut ke perairan Korut.

Pejabat tersebut lalu ditemukan oleh tentara Korut dan ditembak mati sebagaimana dilansir dari AFP.

"Oleh karena itu, kesalahan pertama terletak di sisi selatan (Korsel).

Ini adalah sikap kami yang tidak berubah-ubah," tambahnya.

Pyongyang sebelumnya telah mengakui bahwa sekitar 10 peluru telah ditembakkan ke pria tersebut.

Seteleh itu, korban tidak nampak lagi sejak saat itu.

Pembunuhan itu memicu kemarahan di Seoul, ibu kota Korsel.

Bahkan, Pemimpin Korut Kim Jong Un mengungkapkan penyesalannya atas kematian pejabat perikanan tersebut.

Pejabat militer Korsel mengatakan pria itu diinterogasi saat berada di dalam air selama beberapa jam dan menyatakan keinginannya untuk membelot.

Namun pria tersebut dibunuh setelah ada "perintah dari atasan".

Mereka juga mengatakan tentara Korut menuangkan minyak ke tubuh korban dan membakarnya.

Di sisi lain, Pyongyang menyatakan perangkat apung pejabat itu dibakar sesuai dengan peraturan darurat virus corona.

Dalam pernyataan pada Jumat, KCNA mengatakan bahwa sejak saat itu Korut telah mencoba yang terbaik untuk mengambil mayat pejabat tersebut dari perairan.

Namun, mereka mengakui usahanya tidak berhasil dan mengungkapkan penyesalan mereka.

Para pengamat mengatakan Korut berusaha menenangkan Korsel setelah insiden penembakan tersebut.

Insiden itu adalah pertama kalinya Korut membunuh seorang warga negara Korsel dalam 10 tahun terakhir.

Namun, sentimen itu kembali bergema pada Jumat.

"Kami tidak ingin melihat terulangnya preseden yang tidak menyenangkan di mana insiden yang tidak disengaja menyebabkan hubungan utara-selatan menjadi bencana.

Ini adalah pendirian kami," kata KCNA.

"Kami menyesal untuk ini dan telah memutuskan untuk mengambil tindakan yang diperlukan berkelanjutan di masa depan, juga, di bidang yang relevan," tambahnya.

Namun, KCNA menanbahkan Seoul dianggap menghina itikad baik dari Korut pasca-insiden tersebut.

“Segala macam fitnah terhadap DPRK telah melampaui toleransi", sambung KCNA menggunakan singkatan resmi Korut.

Pesan itu datang ketika hubungan antara Korut dan Korsel yang membeku dan di tengah kebuntuan negosiasi nuklir antara Pyongyang dan Washington. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bunuh Pejabat Korea Selatan, Korea Utara Justru Salahkan Seoul"

Baca juga: Seorang Pria Terekam CCTV Pukuli ATM Pakai Palu, Polisi: Dia Tidak Ambil Uang

Baca juga: Vicky Prasetyo Blakblakan Naksir Kalina Ocktaranny, Deddy Corbuzier Tanggapi Begini

Baca juga: Berikut Ini Daftar UMP 34 Provinsi di Indonesia

Baca juga: Terjaring Razia, Agus Ngamuk Hancurkan Motornya Pakai Batu Besar di Hadapan Petugas

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved