Ini Daftar 5 Titik Tanah Longsor di Karanganyar, BPBD: Waspada

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar meminta masyarakat yang tinggal di sekitar lereng gunung tetap waspada mengingat lima kejadian tanah longsor skala kecil dan sedang terjadi dalam kurun waktu dua hari terakhir.

Berdasarkan data yang dihimpun Tribunjateng.com, lima titik tersebut berada di Dusun Bono RT 2/3, Desa Plosorejo Kecamatan Kerjo, Dukuh Gero RT 2/6 Desa Karang Kecamatan Karangpandan, Tegalsari RT 5/7 Kelurahan/Kecamatan Tawangmangu, Dukuh Ngiloilo RT 1/5 Desa/Kecamatan Ngargoyoso, dan Dukuh.Gumeng RT 1/5 Desa Gumeng Kecamatan Jenawi.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tanah longsor dengan skala kecil dan sedang tersebut.

Tanah longsor mengakibatkan, dapur, kamar tidur, talud mengalami kerusakan serta pekarangan warga tertimbun material longsor.

Kalakhar BPBD Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto meminta masyarakat tetap waspada akan potensi yang kemungkinan terjadi saat turun hujan dengan intensitas tinggi serta dalam durasi lama.

Anggota BPBD Karanganyar telah mengecek kondisi rumah warga yang terdampak longsor begitu juga mengirim bantuan logistik serta kerja bakti bersama warga sekitar.

"Kita berupaya memaksimalkan jaring relawan di setiap daerah. Koordinasi dengan relawan kaitannya dengan upaya antisipasi serta penanggulangan bencana," katanya kepada Tribunjateng.com, Senin (2/11/2020).

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Karanganyar, Hartoko menambahkan, intensitas hujan tinggi sudah terjadi beberapa hari terakhir serta merata di wilayah Karanganyar.

Dia meminta masyarakat yang tinggal di sekitar lereng gunung supaya meningkatkan kewaspadaan.

Apabila ada tanda-tanda awal seperti muncul mata air keruh, pohon dan tiang tiba-tiba miring dapat melaporkan ke anggota BPBD Karanganyar.

"Kami berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan.

Apabila diketahui retakan tanah di pekarangan dekat rumah, kami harap bisa segera menginformasikan kepada kami.

Atau melakukan langkah awal dengan menutup retakan untuk mengurangi volume air yang meresap ke dalam tanah," ucapnya.

Selain itu, warga yang rumahnya di dekat tebing supaya tetap waspada ketika turun hujan dengan intensitas tinggi dan dalam durasi yang cukup lama.

Mengingat ada beberapa warga yang menggunakan ruangan bagian belakang sebagai tempat tidur.

"Misal mengambil tempat tidur dengan jarak terjauh dengan tebing," jelas Hartoko. (Ais)