Berita Karanganyar
Ini Penyebab Kasus Demam Berdarah DBD di Karanganyar Alami Penurunan
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga Oktober 2020, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga Oktober 2020, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu.
Meski begitu masyarakat diminta tetap disiplin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunjateng.com dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, kasus DBD tercatat ada sejumlah 282 kasus hingga Oktober 2020.
Kebanyakan kasus terjadi di Gondangrejo dan Colomadu.
Sedangkan pada Oktober 2019 tercatat terdapat 838 kasus.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) DKK Karanganyar, Winarno menyampaikan, ada beberapa faktor kenapa kasus DBD pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Kasus DBD biasanya mengalami peningkatan setelah musim penghujan.
"Kasus biasanya tinggi saat musim hujan.
Desember itu biasanya telur baru menetas dan sudah mulai dewasa pada Januari.
Kami imbau masyarakat supaya disiplin melakukan PSN," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (3/11/2020).
Dia menjelaskan, apabila melihat data pada tahun ini, kasus DBD kebanyakan terjadi di Gondangrejo dan Colomadu.
Menurutnya ada beberapa penyebab banyaknya kasus di wilayah tersebut, utamanya terkait PSN.
Saat dilakukan pengecekan di rumah warga masih ditemukan jentik nyamuk.
Selain mobilitas penduduk yang tinggi serta kawasan padat pemukiman.
"Kami imbau giatkan PSN karena ini sudah musim hujan. Terkadang abai botol bekas dan kaleng di luar rumah. Saat musim hujan itu kan terisi air sehingga jadi tempat kembang biak.
Kalau yang di desa, bekas tebangan bambu (rumpun)," jelasnya. (Ais).