Berita Karanganyar
Warga Ganten Kerjo Karanganyar Bentuk Kelompok Ternak Bebek untuk Dongkrak Perkonomian
Warga Dusun Kepoh RT 1/5 Desa Ganten Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar membentuk kelompok ternak bebek untuk mengembangkan potensi desa serta mend
Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Warga Dusun Kepoh RT 1/5 Desa Ganten Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar membentuk kelompok ternak bebek untuk mengembangkan potensi desa serta mendongkrak perekonomian warga sekitar.
Sebelumnya, warga sekitar secara mandiri mengembangkan usaha ternak bebek. Namun akhirnya dibentuklah Kelompok Ternak Bebek Waduk Gondang pada 2017 lalu.
Kelompok ternak tersebut memiliki sebanyak 25 orang.
Masing-masing anggota memiliki sekitar 600 ekor bebek hingga 2.000 ekor bebek.
Mengingat selain sektor pertanian, kebanyakan warga Ganten juga memiliki usaha ternak bebek.
Dengan adanya Waduk Gondang, warga mencoba menjadikan olahan bebek baik itu telur asin dan kuliner bebek menjadi ciri khas di Desa Ganten.
Ketua Kelompok Ternak Bebek Waduk Gondang, Budi Santoso menyampaikan, kelompok ini berupaya mengoptimalkan usaha yang digeluti warga yakni ternak bebek.
Selain menjual telur bebek mentah, kelompok juga mengolahnya menjadi telur asin.
kelompok ternak juga mengembangkan pembuatan pupuk organik dari kotoran bebek.
Hingga akhirnya Budi berinisiasi membuat warung makan kuliner bebek yang dapat menampung produk-produk yang dihasilkan dari ternak bebek dari para anggotanya.
Baik itu telur asin maupun bebek potong. Di samping beberapa anggota ada yang menjual telur bebek mentah ke pasar tradisional.
"Telur mentah dijual harganya Rp 1.500 per butir dan jika diolah menjadi telur asin dijual harganya bisa Rp 2.500 per butir.
Sehingga ada peningkatan ekonomi para anggota kelompok.
Saya berinisiatif membuat rumah makan olahan bebek.
Bebek yang tidak produktif (bertelur) dijual ke sini dan diolah menjadi kuliner.
Selain itu kelompok ternak juga membuat pupuk organik dari kotoran bebek.
Kami mencoba memanfaatkan yang ada," katanya kepada Tribunjateng.com saat pertemuan rutin kelompok, Selasa (3/11/2020).
Terkait pembuatan pupuk dari kotoran bebek, kelompok ternak masih membutuhkan pendampingan dari pemerintah dengan memberikan semacam pelatihan.
Budi menceritakan, sebelumnya warga kebanyakan merantau seperti dirinya dulu.
Namun akhirnya dirinya kembali ke kampung halaman untuk mengembangkan potensi yang ada di Desa Ganten.
"Ada yang merantau ke Jakarta, Bandung dan kota lainnya.
Kenapa kita tidak mengembangkan apa yang ada di sini dan akhirnya pulang merintis ternak bebek.
Ya belajar dari tayangan Youtube dan peternak," ucapnya.
Anggota kelompok ternak, Witoto mengungkapkan, semula hanya memiliki sekitar 100 ekor bebek.
Namun saat ini sudah sekitar 500 ekor bebek. Witoto memutuskan pulang dari perantauan dan merintis usaha ternak bebek sejak 2016 lalu.
Hingga akhirnya bergabung dengan kelompok ternak selang satu tahun kemudian.
"Sekecil apapun usahanya ingin mandiri dan tidak ikut orang.
Saya kembali ke kampung pada 2016," terangnya.
Kades Ganten Munadi, menjelaskan, adanya kelompok ini kedepan dapat meningkatkan perekonomian warga.
Mengingat di dekat Desa Ganten terdapat wisata Waduk Gondang.
Sehingga para wisatawan dapat membawa olahan telur asin sebagai oleh-oleh maupun mencicipi beragam kuliner olahan bebek.
Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto menambahkan, pemerintah mencoba mengusulkan akses menuju Waduk Gondang dapat diperlebar sehingga bus besar yang mengangkut rombongan wisata dapat dengan mudah masuk kawasan waduk. (Ais)