Berita Jawa Tengah
Petahana Wali Kota Semarang Positif Covid-19, Ganjar: Saya Sudah Komunikasi dengan Mas Hendi
Hendi, sapaan karibnya, menambah daftar peserta pilkada serentak 2020 yang terkonfirmasi positif covid
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Calon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dikabarkan terpapar virus corona Covid-19.
Pria yang juga berstatus sebagai petahana wali kota ini merupakan peserta pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020.
Hendi, sapaan karibnya, menambah daftar peserta pilkada serentak 2020 yang terkonfirmasi positif covid.
Sebelumnya, beberapa calon kepala daerah di beberapa provinsi dinyatakan positif corona, bahkan beberapa di antaranya meninggal dunia.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melalui keterangan tertulis menuturkan telah berkomunikasi langsung dengan Hendi yang saat ini tengah dirawat.
Baca juga: Kai EXO Cedera Kaki Saat Syuting Iklan Bersama Karina aespa, Karyawan Puji karena Tetap Profesional
Baca juga: Respon Pertama Raffi Ahmad saat Melihat Dimas, Nagita Slavina Ungkap 5 Kemiripan Mereka
Baca juga: Anak Penjual Jagung Bakar Jadi Pilot Wanita Pertama TNI AD, Pegawai Kebersihan Akmil Pun Tak Percaya
Baca juga: Kembali ke Kampung Halaman Sudah Jadi Kowad, Desi Berikan Senyum untuk Tetangga yang Dulu Membully
"Tadi malam komunikasi. Lalu saya tanya keadaannya. Katanya baik- baik," kata Ganjar, Rabu (4/11/2020).
Ia mendapatkan penuturan bahwa Hendi mengalami gejala panas dan batuk.
Sehingga, harus rehat dari rutinitasnya melaksanakan kampanye pilkada.
"Saya minta ada dokter memantau terus menerus kondisi Mas Hendi," ujarnya.
Terkait calon kepala daerah pilkada 2020 yang positif covid, Ganjar mengingatkan agar para calon menerapkan protokol kesehatan ketat saat agenda kampanye.
"Covid-19 bisa menyerang siapapun. Maka dalam kondisi pandemi seperti ini, tolong dong semuanya bisa menjaga diri.
Untuk Mas Hendi saya doakan semoga lekas sembuh," ucap gubernur.
Menurutnya, apa yang dialami petahana Wali Kota Semarang tersebut bisa menjadi pengingat untuk calon kepala daerah peserta pilkada yang lain.
Dalam melaksanakan kampanye, kata dia, calon diminta untuk mengoptimalkan kampanye secara virtual atau dalam jaringan (daring).
"Kalau harus dengan pertemuan, juga sangat terbatas dengan disiplin protokol kesehatan yang cukup tinggi. Kalau tidak itu akan sangat membahayakan," katanya.