Pilpres AS
Pilpres AS Belum Usai tapi Sudah Ada Klaim Menang dan Tudingan Curang, Mirip di Indonesia ya
Nah, ternyata Pilpres di AS dengan Indonesia ada kesamaannya. Setidaknya bisa dilihat dari ulah dan tingkah laku para politikusnya.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Gelaran pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) hari ini, Rabu (4/11/2020), menyedot perhatian dunia tak terkecuali di Indonesia.
Sama seperti di AS yang menganut sistem demokratis, Pilpres di Indonesia juga kerap menyedot perhatian dunia.
Selain karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar dunia, Pilpres di Indonesia disebut-sebut sangat sulit pelaksaannya karena mencakup wilayah yang sangat luas.
Baca juga: Donald Trump Mengejar dengan 212 Electoral Votes, Persaingan Pilpres AS Makin Panas
Baca juga: Kembali ke Kampung Halaman Sudah Jadi Kowad, Desi Berikan Senyum untuk Tetangga yang Dulu Membully
Baca juga: Meninggal karena Kecelakaan, Nunung Diberhentikan Secara Hormat dari Wakil Ketua DPRD Kab Pekalongan
Baca juga: Dalang Ki Seno Meninggal Tadi Malam, Berikut Kisah Suksesnya hingga Digemari Anak Muda
Nah, ternyata Pilpres di AS dengan Indonesia ada kesamaannya.
Setidaknya bisa dilihat dari ulah dan tingkah laku para politikusnya.
Ngomong curang
Perhitungan suara di Pilpres AS 2020 belum usai namun Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump mencuit di twitter bahwa pilpres kali ini berlangsung curang.
Cuitan Trump itu pun diberikan peringatan oleh Twitter.
Cuitan itu ditengarai memberikan informasi yang tidak benar.
Trump menulis akan memberikan pernyataan dalam waktu dekat. "Kemenangan besar," tulisnya Rabu (4/11/2020).
Setelah menuliskan pengumuman itu, Trump kembali mencuitkan sebuah pernyataan, yang mengarah ke kemenangan pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020.
"Kami naik (menang) besar, tapi mereka mencoba mencuri (mencurangi) pemilihan. Kami tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya. Suara (pemilih) tidak dapat diberikan setelah Polls ditutup," tulisnya.
Tak lama berselang, cuitan tentang mencurangi pemilihan itu langsung diberi peringatan oleh Twitter.
"Konten ini disangsikan dan kemungkinan menyesatkan tentang pemilihan," tulis peringatan Twitter.
Cuitan itu pun tak bisa dibalas, disukai, atau di-retweet.