Berita Viral
Viral Kades di Madura Ajak Boikot Produk Prancis Ancam Bakar Warung yang Menjualnya
Foto selebaran surat desa yang mengajak boikot produk Prancis viral di media sosial.
Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Foto selebaran surat pemerintah desa yang mengajak boikot produk Prancis viral di media sosial.
Selebaran yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Panaguan, Kecamatan Propto, Pamekasan, Jawa Timur itu pun beredar di media sosial.
Foto selebaran itu diunggah oleh sejumlah pemilik akun media sosial pada Senin (2/11/2020).
Baca juga: Anak Penjual Jagung Bakar Jadi Pilot Wanita Pertama TNI AD, Pegawai Kebersihan Akmil Pun Tak Percaya
Baca juga: Nekat Pacari Putri Kapolri Jenderal Idham Aziz yang Cantik dan Berprestasi, Siapa Cowok Keren Ini?
Baca juga: Tawuran Ormas Sapu Jagat vs BPPKB di Sukabumi, Berawal dari Pemukulan Anggota
Baca juga: Yanto Kerap Ajak Adik Ipar Ngamar di Tawangmangu, Mertua Lapor ke Polres Karanganyar
Dalam selebaran itu tertulis tiga poin kebijakan warga Desa Panaguan terkait produk Perancis.
"Mengingat perbuatan keji oleh Negara Prancis terhadap umat Islam melalui pembuatan dan penyebaran KARIKATUR NABI, maka masyarakat Desa Panaguan telah bersepakat :
1. Mengosongkan warung/toko dari produk-produk Prancis sebagaimana tercantum dibawah ini paling akhir terbenam matahari Selasa 3 November 2020"
Di poin kedua dituliskan jika penduduk desa tidak akan mengonsumsi produk-produk yang diboikot hingga waktu tertentu.
Lalu dalam poin ketiga dijelaskan jika ada yang melanggan teguran ini akan ludes dengan api membara.
"3. Barang siapa yang melanggar setelah diberi tegoran oleh Kades siap ludes dengan api membara"
Kebijakan itu ditandatangani oleh tujuh orang, di antaranya Kepala Desa Panaguan Daud Samsidin.
Kemudian Ketua LPI Kecamatan Proppo Kyai Mauhul Mujib, Muir Darul Iman Panaguan, Pengasuh Al-Haromain III, Pengasuh Midad, Buyut Baru Ampar, dan juga Pengasuh PP Al-Awali.
Di bagian bawah tertera sejumlah logo produk Perancis dengan tulisan besar "AYO!!! BOIKOT PRODUK PRANCIS"
Unggahan ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen di kolom tanggapan posting akun Denny Siregar:
@seorangmuggles "Boikot aja sendiri sana, mukaku udah cocok sama garnier"
@AulindaFara "pdhl Perancis paling terbuka sm imigran muslim dan pemerintahan Macron pro imigran"
@_arisjp "Kalo ada surat penolakan ginian, seberapa berdampaknya buat perekonomian Prancis? Serius tanya."
@machista_x "Sekalian aja copotin tuch MCB Schneider MerlinGerin di meteran listrik rumahan, mati gaya dech luh pade gak pake listrik "
@abratadinata "Ini yg pada boikot kl mau boarding pesawat tau pesawatnya Airbus batal naik apa ga ya?"
Tak hanya surat edaran yang viral di media sosial.
Sosok Kepala Desa Panaguan Daud Samsidin pun menjadi ikut viral.
Dilansir dari sejumlah sumber, Daud Samsidin terpilih sebagai kepala desa Panaguan pada November 2015.
Ia pun diarak pendukungnya mengelilingi desa.
Hal itu terlihat dari unggahan Twitter @Abah_Rois pada 17 November 2015.
Daud dikenal masyarakat sebagai sosok yang rajin ibadah.
Saat TribunMadura.com (Grup Tribun Jateng) menghubungi Daud Samsidin melalui pesan pendek, yang bersangkutan belum bersedia memberikan keterangan banyak.
Sebab, situasinya masih menghadiri undangan Maulid Nabi.
"Waalaikumsalam tretan, maaf masih di undangan Maulid tretan," singkatnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, banyak negara muslim yang mengecam aksi Prancis karena menampilkan karikatur wajah Nabi Muhammad.
Rentetan serangan teroris juga terjadi sebanyak tiga kali dalam waktu satu bulan terakhir.
Puncaknya, seorang guru sejarah yang memmperlihatkan karikatur Nabi Muhammad pada muridnya dibunuh dan dipenggal oleh teroris.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron sendiri tidak menyalahka guru sejarah itu dan menganggapnya sebagai perwujudan "wajah publik".
Ia juga menggambarkan Paty sebagai perwujudan dari "wajah Republik".
Ia membela penerbitan karikatur Nabi Muhammad, sikap yang memicu kemarahan di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim.
TONTON JUGA dan SUBCRIBE