Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Khotbah Jumat

Khotbah Jumat Singkat Merenungkan Fenomena Bencana Alam dari Gempa Bumi hingga Tanah Longsor

Berikut materi khotbah jumat singkat dengan tema Merenungkan Fenomena Gunung Berapi, Gempa Bumi, Banjir, dan Tanah Longsor.

Editor: abduh imanulhaq
MOSLEMWORLD
Ilustrasi khotbah jumat 

Apakah berbagai peristiwa alam yang memakan korban dan menjadikan sebagian saudara kita hidup menderita itu ujian biasa ataukah bagian dari adzab dari Allah SWT?

Jawabannya bisa ya bisa tidak.

Karena manusia memang tidak ada yang mengetahui secara persis apa yang menjadi rahasia dan kehendak-Nya.

Namun demikian, berbagai pengalaman sejarah bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita, agar kita senantiasa melakukan mawasdiri, introspeksi diri, dan muhasabah guna memperbaiki diri dan akhlak kita.

Allah ‘Azza wa Jalla menegaskan, bahwa dalam 'penciptaan langit dan bumi, peredaran malam dan siang, adalah merupakan tanda-tanda -fenomena, gambaran nyata- (kekuasaan dan kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir (tafakkur, merenung, dan berkontemplasi). Karena tidak ada ciptaan Allah yang diciptakan sia-sia (Quran Surat Ali Imran 3: 58).

Allah juga menegaskan bahwa:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (Quran Surat Al Anbiya’ 21: 35).

Pada ayat 41 ditegaskan, Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa orang Rasul sebelum kamu, maka turunkah kepada orang yang mencemoohkan rasul-rasul itu adzab yang selalu mereka perolok-olokkan.

Jika demikian maka peristiwa alam apakah itu gunung meletus, bencana alam, gempa bumi, secara saintifik bisa dilihat sebagai fenomena alam, akan tetapi tidak ada peristiwa apapun di muka bumi ini tanpa sepengetahuan dan kehendak Allah SWT.

Ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia memang tidak selalu berbentuk keburukan saja, akan tetapi juga berbentuk kebaikan, kenikmatan, dan berbagai kelebihan lainnya.

Saudaraku, setidaknya kita bisa belajar dari pengalaman warga negeri Saba, yang dulunya dikenal beriman dan bertakwa serta taat kepada Allah, kemudian dilimpahkan keberkahan dan kemakmuran yang digambarkan sebagai negeri gemah ripah loh jinawi tata tenterem kerta raharja, baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur.

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَن يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا مِن رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ

"Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan), 'Makanlah olehmu rizki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.' (Quran Surat Saba 34: 15).

Dijelaskan pada ayat berikutnya, 'tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.' (Quran Surat Saba 34: 16).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved