Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Sekjen PDIP Sebut Risma Diintimidasi di Pilkada Surabaya

Menurut Sekjen PDI Perjuangan itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi korban intimidasi.

KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto 

TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Hasto Kristiyanto menyebut suhu politik di Surabaya meningkat di tengah masa kampanye Pilkada Surabaya 2020.

Menurut Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi korban intimidasi.

Intimidasi tersebut di antaranya berupa tuduhan pembohongan publik hingga tudingan melanggar netralitas kepala daerah.

Baca juga: Viral Video Syur Mirip Gisel di Twitter hingga Trending, Tagar Skandal Juga Menyusul

Baca juga: Inilah Sosok Syarifah Najwa Shihab Putri Cantik Habib Rizieq FPI Segera Menikah, Jadi Alasan Pulang?

Baca juga: Setelah Beli 4 Rumah Tetangga, Raffi Ahmad Sponsori Liburan Para Artis Ke Sumba

Baca juga: Setelah Tobat Jadi Preman dan Masuk Kopassus Untung Pranoto Masih Ditolak Calon Mertua, Ini Kisahnya

"Ada politik intimidasi di Surabaya.

Bu Risma menjadi korban politik intimidasi," kata Hasto usai konsolidasi dengan pengurus DPC PDI-P Surabaya, Sabtu (7/11/2020).

Menurut Hasto, jika ada gerakan politik intimidasi, itu menandakan adanya kepanikan kelompok tertentu menyusul semakin tingginya hasil survei elektoral pasangan calon yang diusung PDI-P di Pilkada Surabaya.

"Adanya intimidasi menunjukkan bahwa pasangan Eri Cahyadi-Armuji lebih diterima oleh publik," ujarnya.

Sesuai pesan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, kata Hasto, masyarakat Surabaya adalah masyarakat yang cerdas dan egaliter, sehingga apa pun bentuk intimidasi tidak laku di Surabaya.

"Rakyat Surabaya ini cerdas dan egaliter, jadi politik intimidasi tidak laku di Surabaya," tegasnya.

Beberapa waktu terakhir Risma dilaporkan ke Bawaslu Kota Surabaya oleh Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) karena terlibat aktif dalam sebuah kampanye daring.

Risma juga dilaporkan ke sentra Gakkumdu karena dituding melakukan kebohongan publik.

Kebohongan publik yang dimaksud karena Risma menyebut calon wali kota Surabaya Eri Cahyadi adalah anaknya.

Pilkada Surabaya diikuti 2 pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

Pasangan Eri Cahyadi-Armuji diusung partai tunggal PDI-P dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasangan ini akan melawan Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung 8 partai koalisi, yakni PKS, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN dan Gerindra. (*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved