Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Empat Dalang Muda Meriahkan Perayaan Hari Wayang di Kendal

Disdik Kendal bersama Persatuan Pedalangan Indonesia Kendal gelar perayaan peringatan Hari Wayang, Minggu (8/11).

Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: sujarwo
Istimewa
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal membuka pagelaran wayang peringatan Hari Wayang pada Minggu (8/11) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal bersama Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kendal melakukan perayaan peringatan Hari Wayang pada Minggu (8/11/2020) malam. Peringatan hari wayang tersebut dilakukan dengan menggelar pagelaran wayang kulit di Pendopo Sanggar Pramuka Kendal.

Diketahui bahwa dalam pertunjukan itu melibatkan empat dalang muda asli dari Kendal. Dalang muda itu terdiri dari Dalang cilik dan Dalang remaja. Dalang cilik yakni ada M. Hanif Iqbal L dari Boja dan M. Fahrinnada Setyawan dari Sukorejo. Selanjutnya dalang remaja yakni M. Farhan AL dari Patean dan M. Rizki Tri Prastawa dari Sukorejo.

Namun untuk tetap menjaga protokol kesehatan dalam pertunjukan wayang hanya, jumlah penonton dibatasi dan bagi penikmat wayang bisa melihatnya melalui kanal Youtube Diskominfo Kendal karena disiarkan secara langsung.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi mengatakan bahwa pagelaran wayang ini pihaknya melibatkan para kaum milenial. Mulai dari Dalang, Pengrawit hingga Pesinden. Hal itu bertujuan agar para kaum milenial lainnya dapat termotivasi melestarikan kesenian wayang sekaligus menunjukan eksistensi seni wayang di generasi muda.

"Hal Ini membuktikan bahwa transformasi pelestarian budaya kepada generasi yang lebih mudah masih berjalan dengan baik," katanya saat dihubungi pada Senin (9/11).

Ia mengatakan masih banyaknya generasi muda yang masih melestarikan seni pertunjukan wayang kulit tak lepas dari para  berbagai pihak seperti Pepadi, Dewan Kesenian hingga para orang tua yang ikut mendukung putra-putrinya berlatih dan mempelajari wayang sehingga terus kesenian wayang maupun kesenian lainnya juga turut dilestarikan.

"Wayang sudah diakui oleh Unesco sebagai kekayaan budaya dunia asli Indonesia, maka dari itu dengan adanya pertunjukan wayang ini diharapkan agar wayang kulit tetap bertahan dan eksis di tengah masyarakat," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved