Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Pemkab Kendal Segera Bangun Pasar Darurat

Pemkab Kendal akan segera membangun pasar darurat untuk pedagang Pasar Weleri.

Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Budi Susanto
Mobil pemadam kebakaran manerobos keramaian untuk masuk ke areal Pasar Weleri Kendal yang terbakar, Jumat (13/11/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pemkab Kendal akan segera membangun pasar darurat untuk pedagang Pasar Weleri. Semua pedagang pasar tersebut akan dipindah seluruhnya ke pasar darurat yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kebakaran.

Relokasi para pedagang itu karena melihat kerusakan parah akibat kebakaran hebat yang melanda pasar tersebut pada Kamis (12/11) malam. Dalam kebakaran itu membuat seluruh bangunan pasar menjadi rusak parah dan tidak layak untuk dapat digunakan menjadi pasar. 

Plt Kepala Disperindag Kendal, Yanuar Fatoni mengatakan bahwa pasar tersebut memiliki 236 Kios dan 1563 loos di dalamnya. Melihat kerusakan yang sangat parah pada bangunan gedung pasar akibat dari kebakaran tersebut, pihaknya menganggap seluruh kios dan los dalam pasar tersebut terbakar.

"Total 1799 kios dan loss. Seluruhnya terbakar, tidak dapat digunakan kembali," katanya melalui sambungan telepon dengan Tribun Jateng pada Jumat (13/11).

Menurutnya untuk tempat relokasi pasar tersebut berada di sekitar kawasan Pasar Weleri 2 dan Terminal Weleri. Untuk perencanaan tanggal relokasi dan penyusunan denah lapak tengah dilakukan pembahasan oleh pihaknya. 

"Lokasinya masih di sekitar Pasar Weleri 2 dan jalan arah menuju Desa Penyangkringan," ujarnya.

Pembangunan Kembali Memakan Anggaran Rp 80 Miliar

Menurutnya untuk membangun kembali Pasar Weleri dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Dari perhitungan pihaknya lakukan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kendal, pembangunan tersebut memakan anggaran mencapai 80 miliar. Anggaran tersebut tentunya akan sangat berat jika dibebankan ke APBD Kendal.

"Karena nilainya lebih dari 10 miliar, kami akan ajukan bantuan ke Pemerintah pusat agar pembangunan pasar bisa dibantu menggunakan anggaran dari APBN," katanya.

Sementara itu Mustaghfirin, seorang pedagang pasar Weleri, mengaku bahwa dirinya mengalami kerugian yang cukup banyak. Pasalnya tidak ada satupun barang yang dapat diselamatkan dari lapaknya.

"Saya datang pukul 21.30. Api sudah membesar. Sudah hampir mendekati lapak saya, tapi saya tidak bisa apa-apa. Saya mementingkan nyawa saya dari pada barang dagangan," kata Pria yang merupakan pedagang biskuit dan pakaian itu.

Padahal dirinya baru saja mendapatkan kiriman barang dari supplier pada Kamis Siang. Sehingga lapaknya kala itu tengah penuh dengan dagangan yang hendak ia jual. Namun malamnya ia hanya terpaku melihat dengan mata kepalanya sendiri seluruh barang dagangannya hangus terbakar.

"Jadi setiap Senin dan Kamis itu dapat kiriman barang, Tidak ada satupun yang bisa diselamatkan. Untuk jualan lagi pasti saya akan menggunakan model gali lobang tutup lobang agar roda perekonomian keluarga dapat berjalan," tambahnya.

Ia pun berharap segera dilakukan pembangunan pasar darurat. Sehingga roda perekonomian dari para pedagang dapat berangsur membaik meski tidak bisa 100 persen kembali modalnya.

"Harapannya lokasi pasar darurat jangan jauh-jauh. Karena jika dekat tentunya akan memudahkan para pelanggan kami mencari tempat relokasi pasar," pungaksnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved