Berita Nasional
Polisi Minta Laporkan Jika Temukan Kerumunan Langgar Protokol Covid-19: Tapi Berani Gak?
Postingan akun Twitter @TMCPoldaMetro soal aduan kerumunan melanggar protokol kesehatan COVID-19 diserbu warganet atau netizen.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Postingan akun Twitter @TMCPoldaMetro soal aduan kerumunan melanggar protokol kesehatan COVID-19 diserbu warganet atau netizen.
Mereka ramai-ramai melaporkan adanya kerumunan massa terkait Habib Rizieq Shihab pada posting-an Twitter @TMCPoldaMetro.
"Laporkan kepada kami jika menemukan kerumunan orang melanggar protokol COVID-19. Bisa menghubungi ke nomor kami +6282216666911," tulis Akun TMC Polda Metro Jaya.
Baca juga: Aksi Dukun Cabul Bermodus Transfer Ilmu Lalu Setubuhi 7 Istri Jemaahnya, Kini Masih Buron
Baca juga: Pernikahan Sule dan Nathalie Holscher Disiarkan TV & YouTube, Akan DIhadiri Keluarga Saja
Baca juga: Sule dan Nathalie Holscher Menikah Hari Ini, Hanya Undang 3 Artis karena Masih Pandemi
Baca juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Valencia 2020: Franco Morbidelli Pole Position
Sontak postingan tersebut dibalas ribuan netizen. Mayoritas mereka melaporkan terjadinya kerumunan massa terkait kegiatan yang dilakukan Habib Rizieq Shihab.
Satu di antaranya adalah Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya.
Yunarto menyinggung soal kerumunan massa yang melanggar protokol Covid-19.
Diketahui bersama sejak beberapa hari lalu di Indonesia khususnya Jakarta banyak terjadi kerumunan massa.
Satu di antaranya yakni saat penjemputan Habib Rizieq Shihab.
Kerumunan massa membludak mulai di Bandara Soekarno Hatta, Petamburan, hingga terakhir kemarin di Puncak Kabupaten Bogor.
Kerumunan massa tersebut mendapat banyak protes dari berbagai kalangan.
Pasalnya secara kasat mata saja terlihat banyak sekali orang yang tidak mengenakan masker, apalagi mengatur jarak seperti protokol Covid-19 yang selama ini digencarkan.
Soal cuitan ini, Yunarto Wijaya membalas postingan TMC Polda Metro Jaya dengan sindiran.
Tak jelas memang sindiran itu diarahkan pada kerumunan massa yang mana.
"Hmmm ada sih pak, tapi berani gak bapak?" tulis Yunarto Wijaya.
Kerumunan massa rupanya memang tengah menjadi sorotan Kepolisian.