Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Polisi Minta Laporkan Jika Temukan Kerumunan Langgar Protokol Covid-19: Tapi Berani Gak?

Postingan akun Twitter @TMCPoldaMetro soal aduan kerumunan melanggar protokol kesehatan COVID-19 diserbu warganet atau netizen.

Editor: m nur huda
Twitter TMC Polda Metro Jaya
Lewat akun Twitter TMC Polda Metro Jaya yang sudah terverifikasi, Polisi meminta masyarakat untuk melapor bila melihat kerumunan massa yang melanggar protokol kesehatan. 

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis pun mengatakan kerumunan massa tanpa memperhatikan protokol Covid-19 telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

"Terjadinya beberapa kerumunan massa tanpa protkol kesehatan menimbulkan kereseahan di tengah- tengah masyarakat, seperti yang disampaikan warga maupun beberapa organisais masyarakat melalui berbagai media," kata Idham dalam konferesi pers yang disiarkan akun Youtube Kompas TV, Sabtu (14/11/2020).

Idham pun mengimbau seluruh pihak untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, termasuk menghindari kerumunan massa.

Ia mengingatkan, pandemi Covid-19 masih terjadi dan telah menyebabkan 457.735 orang di Indonesia terinfeksi Covid-19 dan 15.037 di antaranya meninggal dunia.

"Saya mengimbau dalam suasana pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini, agar semua pihak mematuhi protokol kesehatan dengan senantiasa memakai masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari kerumunan massa," kata Idham.

Idham menambahkan, protokol kesehatan harus senantiasa dijalankan untuk keselamatan bersama dan semua orang yang ada di Indonesia.

Menurut Idham, hanya dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan maka masyarakat akan terhindar dari Covid-19.

Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir, terdapat sejumlah peristiwa yang menyebabkan munculnya kerumunan massa.

Salah satunya ialah kerumunan massa yang menyambut kedatangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/11/2020).

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun berharap kerumunan massa tersebut tidak terulang lagi demi mencegah penularan virus corona.

"Kami berharap kejadian kemarin adalah kejadian yang terakhir karena hal ini berimplikasi terhadap potensi penularan dan peningkatan kasus yang sangat besar," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/11/2020).

Kekhawatiran Pakar Epidemiologi

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono merasa heran dengan sikap pemerintah yang seolah-olah tidak melakukan tindakan apapun untuk mencegah penularan Covid-19 ketika Imam Besar FPI Rizieq Shihab tiba di Indonesia, Selasa, (10/11/2020).

Begitu juga dengan kegiatan majelis Ta'lim Al Alaf yang dihadiri Rizieq di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/10/2020). 

Menurut Pandu, kerumunan massa yang terjadi pada dua peristiwa tersebut berpotensi meningkatkan penularan Covid-19. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved