Berita Kabupaten Tegal
Launching Aplikasi Desa Digital Plus, Ada Fitur Tombol Darurat Panic Button yang Bisa Membantu Warga
Selain Web yang sudah disebutkan, program Desa Digital Plus juga dilengkapi 3 aplikasi yang bisa diunduh di Playstore
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Mengikuti perkembangan teknologi yang semakin pesat terutama kemudahan pelayanan berbasis internet, Persatuan Kepala Desa Jawa Tengah (Praja) Kabupaten Tegal berinisiatif membuat aplikasi bernama Desa Digital Plus.
Aplikasi yang difungsikan untuk mempermudah kinerja aparat desa untuk pelayanan warga ini, lauanching perdana pada Selasa (17/11/2020) di Perumahan D'oasis Desa Dukuhlo, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal.
Acara Launching Aplikasi Desa Digital Plus dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie, dan sekitar 25 Kepala Desa di Kabupaten Tegal.
Ketua Panitia Acara Launching Aplikasi Desa Digital Plus, Akhmad Khusen menjelaskan, dalam program Desa Digital Plus sudah dibuatkan sebuah situs web yaitu www.desadigitaltegal.com yang menampilkan profil dari seluruh 281 Desa yang ada di Kabupaten Tegal.
Web ini memudahkan admin desa untuk mengakses informasi Desa.
Selain Web yang sudah disebutkan, program Desa Digital Plus juga dilengkapi 3 aplikasi yang bisa diunduh di Playstore.
Ketiga aplikasi tersebut yaitu Desa Digital Plus yang bisa digunakan oleh aparat Desa.
Lalu aplikasi Portal Desa Plus yang bisa digunakan oleh warga Desa.
Dan terakhir aplikasi Mitra Desa Plus yang bisa digunakan oleh petani, pedagang, dan lain-lain, yang ingin menjual barang atau jasa di toko online desa yang ditampilkan di aplikasi Portal Desa.
"Hadirnya aplikasi Desa Digital Plus ini, harapannya bisa membantu secara maksimal dalam penyelenggaraan desa. Selain itu bisa mempercepat pelayanan pada masyarakat, dan plus nya aplikasi ini juga bisa dipergunakan oleh pelaku UMKM untuk memasarkan produknya. Aplikasi ini juga sebagai antisipasi resiko kerumunan di masa pandemi Covid-19, karena semua pelayanan Desa bisa melalui aplikasi ini," jelas Khusen, pada Tribunjateng.com, Selasa (17/11/2020).
Dikatakan, salah satu keuntungan aplikasi Desa Digital Plus yaitu dengan terhubungnya ke database Dinas Dukcapil dan file Excel yang dimiliki desa. Maka hanya mengetik NIK, semua data langsung muncul di blanko.
Sehingga bisa mencegah resiko salah ketik, seperti ketika dilakukan secara manual.
Adapun kelebihan dari aplikasi Portal Desa Plus yang paling menarik yaitu bisa melakukan transaksi jual beli di toko online.
Tidak hanya menjadi portal jual beli, tetapi juga mempertemukan antara petani, peternak, pedagang, dengan pemodal (terutama warga Tegal yang sukses merantau ke daerah lain.
Selain layanan pemdes dan kegiatan ekonomi, aplikasi Portal Desa juga bisa digunakan untuk menjaga keamanan warga, karena dilengkapi dengan fitur tombol darurat (panic button).
Misalnya terjadi pencurian maka warga bisa memencet panic button, nantinya aplikasi ini memberikan alarm ke aparat desa dan kantor polisi dengan memberikan info lokasi berdasar pada posisi GPS ponsel saat tombol panic button dipencet.
Fitur tombol panic button juga bisa diterapkan di sektor kesehatan, misalnya untuk memanggil mobil ambulance agar segera menjemput wanita yang akan melahirkan, dan lain sebagainya.
Terakhir kelebihan dari aplikasi Mitra Desa Plus yaitu membantu petani, peternak, pedagang, pengusaha, dan lain-lain yang ingin menjual barang atau jasa di toko online desa yang ada di aplikasi Portal Desa.
Namun aplikasi ini hanya bisa membantu bagi mereka yang tinggal di daerah Kabupaten Tegal saja.
"Jadi masyarakat hanya perlu mendownload aplikasi ini, dan setelahnya bisa membuat permohonan apa yang ingin dilayani. Katakan membuat surat pengantar SKCK, penerapan absensi digital, agenda, pajak PBB, tombol darurat, dan lain-lain. Sehingga kurang dari satu menit kebutuhan surat pengantar sudah bisa didapat," ujarnya.
Untuk launching pertama, Khusen menyebut, pihaknya mencoba menerapkan aplikasi tersebut di 25 Desa dari 281 Desa di Kabupaten Tegal mulai November sampai Desember 2020.
Namun target kedepan, tentu bisa menerapkan aplikasi Desa Digital Plus menyeluruh ke seluruh Desa.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie menyebut, Praja Kabupaten Tegal sudah lebih maju dibandingkan Pemda.
Maka dari itu, kedepan semua OPD menangani kegiatan desa digital pelayanan desa ke Kabupaten.
Pada kesempatan ini, Ardie juga mengingatkan masyarakat untuk menjadikan pandemi Covid-19 sebagai peluang usaha bagi warga Kabupaten Tegal.
Dalam artian, masyarakat bisa memanfaatkan digitalisasi untuk memperluas pasar.
"Tahun 2021 Pemkab Tegal akan memberlakukan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE). Dimana digitalisasi akan diterapkan di semua dinas atau perkantoran. Jadi Desa bisa berkoordinasi dengan dinas manapun untuk menerapkan digitalisasi," pungkasnya. (dta)