Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Mahasiswa Rentan Terpapar Radikalisme, Wagub Jateng: Kita Diperintahkan untuk Tidak Fanatik

"Saat ini, memang mahasiswa jika diibaratkan perempuan yang seksi, seksi betul dimasuki paham radikal

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Mamdukh Adi Priyanto
Wagub Jateng, Taj Yasin saat mengikuti webinar terkait pencegahan radikalisme di kalangan mahasiswa 

Menurutnya, seharusnya agama datang membawa kedamaian, membawa keselamatan, seperti sifat dasar Islam rahmatan lil alamin, kehadiran agama menjadi seseorang tentram dan nyaman. Bukan justru sebaliknya, yang dinilai sangat memprihatinkan.

"Kalau hanya sekedar diri sendiri yang merasa agamanya benar tidak jadi satu masalah. Tapi ketika itu dibawa ke ruang publik dengan mentafsirkan dan mengkafirkan kelompok agama lain itu yang menjadi masalah," jelasnya.

Ia menegaskan dari hal yang sifatnya hubungan pribadi antara insan dengan tuhan, namun ketika dibawa ke wilayah sosial publik muncul deviasi kelompok penganut agama lain, bahkan sesama agama, itu jadi satu hal yang bersifat paradoks.

Satu agama, kata dia, seharusnya hadir untuk membawa ketentraman, solutif dan menyenangkan. Tapi dalam implementasinya, pada sekelompook orang dengan cara pandang sendiri yang kemudian seolah- olah dia merasa benar dan sahih, serta tidak menghormati kelompok yang ujungnya pada paham anti-toleransi.

"Rasul melindungi perbedaan. Itu menjadi dasar utama toleransi. Rasul tidak mengajarkan kebenciaan atau apapun kepada orang lain walaupun tidak beragama Islam. Pancasila hadir di Indonesia sebagai perwujudan dari nilai Islam ketauhidan atau kepercayaan pada tuhan," ucap Yos.

Ia menyatakan jangan beranggapan radikalisme merupakan satu kepatuhan pada agama. Itu merupakan satu hal yang berbeda. Kepatuhan pada agama bukan bersifat taklid, yang hanya ikut- ikutan tanpa satu pemahaman yang berbasis pada ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, dalam rangka mempersatukan Indonesia, ia mengajak semua pihak menolak paham radikalisme dalam bentuk apapun, termasuk dengan jargon agama.(mam)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved