Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Wabup Tegal Ardie Tegaskan Butuh Shelter Khusus untuk Tampung Para Korban Kekerasan dan Pelecehan

Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie, menyoroti perkembangan kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Kabupaten Tegal khususnya selama masa pandemi

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis

"Nah ini, karena belum ada Shelter jadi mau tidak mau korban masih tinggal berdekatan dengan pelaku. Padahal kondisi seperti ini bisa menimbulkan masalah baru. Sehingga kami akan mengusahakan mengenai Shelter khusus ini," ujarnya.

Ardie pun berpesan kepada para korban kekerasan di Kabupaten Tegal bahwa mereka tidak sendiri.

Pemerintah hadir siap membantu, tidak perlu malu, dan takut untuk melapor kepada tim PPT.

Karena jika melapor kepada tim PPT, nantinya akan dibantu sampai selesai dan juga didampingi.

Semua yang berkompeten di bidangnya siap membantu, seperti pihak kepolisian, tokoh agama, psikiater, dan lain-lain.

Terpenting pesan Ardie, harus berani melaporkan.

"Tren korban kekerasan di Kabupaten Tegal memang menurun. Tapi kami harap itu memang data representasi dari data yang sesungguhnya di Kabupaten Tegal. Tapi bukan bearti kami berdiam diri, sosialisasi harus tetap berjalan," tegas Ardie.

Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Perempuan sekaligus PLT Sekdis DP3AP2KB Kabupaten Tegal, Tien Mei Antiyas menambahkan, total jumlah kasus kekerasan perempuan dan anak tahun 2020 di Kabupaten Tegal memang menurun.

Hal tersebut, bisa dilihat dari data jumlah korban salah satunya berdasarkan jenis kekerasannya. 

Pelecehan seksual pada tahun 2019, laki-laki ada 6 kasus dan perempuan 31 kasus. Sedangkan tahun 2020 laki-laki ada 4 kasus dan perempuan 19 kasus. 

Kekerasan fisik, laki-laki tahun 2019 ada 0 kasus dan perempuan ada 8 kasus. Sedangkan di tahun 2020 laki-laki ada 2 kasus, dan perempuan 4 kasus.

Psikis, korban laki-laki tahun 2019 ada 4 orang dan perempuan 1 orang. Sedangkan di tahun 2020 korban laki-laki 0 kasus dan perempuan 4 kasus. 

Penelantaran, korban laki-laki pada tahun 2019 ada 3 dan perempuan ada 2 kasus. Sedangkan tahun 2020 baik korban laki-laki atau perempuan ada 0 kasus. 

Traficking baik tahun 2019 atau 2020 tidak ditemukan korban. 

KDRT, korban laki-laki pada tahun 2019 jumlahnya 0 kasus dan perempuan ada 11 kasus. Sedangkan tahun 2020, sama seperti tahun sebelumnya korban laki-laki 0 kasus dan perempuan ada 3 kasus. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved