Berita Blora
Konon Terbuat dari Meteor, Ini Cerita Benda Temuan di Kompleks Makam Orang Kalang Blora
Sementara di Blora, ada temuan benda di kompleks kubur orang Kalang yang konon terbuat dari meteor
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Baru-baru ini ramai batu meteor di Tapanuli Tengah yang terjual senilai Rp 200 juta.
Sementara di Blora, ada temuan benda di kompleks kubur orang Kalang yang konon terbuat dari meteor.
Benda-benda tersebut kini tersimpan rapi di kediaman Ngatmiyanto tokoh desa Bleboh, Kecamatan Jiken, Blora.
Sedikitnya ada sekitar 20 benda bermacam jenis yang tersimpan dari hasil temuan di kompleks kubur batu orang Kalang.
Sementara benda yang diduga terbuat dari meteor itu di antaranya berupa kapak, pangot atau semacam pisau kecil nan runcing, dan bethok atau semacam keris dengan bentuk yang lebih mungil dari keris pada umumnya.
"Yang terbuat dari meteor ada kapak, bethok, pangot, tombak juga ada. Tapi yang paling jelas kalau itu meteor adalah kapak," ujar Mbah Yanto, sapaan Ngatmiyanto, Jumat (20/11/2020).
Benda-benda yang ditemukan di kompleks kubur peti batu orang Kalang di kawasan Gunung Pontang, kata Mbah Yanto, yang diduga terbuat dari material meteorit memiliki ciri warna keputih-putihan.
"Meteorit tersebut dari warnanya keputih-putihan. Kalau kena sinar matahari atau cahaya biasanya mengilap," katanya.
Kata Mbah Yanto, selain meteorit ada campuran lain yang menyusun sehingga menjadi satu benda utuh. Di antaranya baja maupun besi.
"Kan gini, logamnya dari tiga unsur yaitu baja, besi, dan meteor. Untuk pamor itu meteor. Dilebur jadi satu namanya saton," ujarnya.
Diketahui, Mbah Yanto merupakan tokoh di Desa Bleboh, Kecamatan Jiken, Blora. Dia juga dikenal sebagai penyimpan benda pusaka.
Ketika ada temuan benda di kompleks kubur peti batu orang Kalang di kawasan Gunung Pontang oleh warga, Mbah Yanto yang akan menjadi rujukan.
"Itu temuan warga yang diserahkan. Sudah lama ditemukan dan masih utuh," kata dia.
Sementara untuk benda semacam manik-manik atau perhiasan yang ditemukan di Gunung Pontang telah diserahkan Mbah Yanto ke pemerintah kabupaten. (*)