Berita Kecelakaan
Alami Aquaplaning Honda City Fahladi Kecelakaan Terjun ke Parit Tol Tegal Sedalam 10 Meter
Kecelakaan tunggal akibat aquaplaning terjadi di jalur Tol Pejagan-Pemalang km 277, Pesalakan, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Minggu (22/11/2020) sore.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Kecelakaan tunggal akibat aquaplaning terjadi di jalur Tol Pejagan-Pemalang km 277, Pesalakan, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Minggu (22/11/2020) sore.
Mobil Honda City yang dikendarai Fahladi Tsaqaufi itu kecelakaan masuk ke dalam parit sedalam sekitar 10 meter di tepi jalan tol.
Akibatnya, mobil berpelat nomor B1384WBH yang membawa tiga penumpang berikut sopir ini mengalami kerusakan parah.
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Isfan Wartawan Metro TV Tewas Kecelakaan Tabrak Pantat Truk Sampah
Baca juga: Setyo Ditemukan Tewas di Rumah Kawasan Elit Semarang, Tetangga Takut karena Dijaga 2 Anjing
Baca juga: Komentari Habib Rizieq, Jusuf Kalla: Polisi dan TNI Turun Tangan Seolah Kita Hadapi Goncangan Besar
Baca juga: Dinkes DKI Lapor Doni Monardo Setelah Dihalang-halangi Saat Tracking Covid-19 di Petamburan
Bagian depan dan belakang ringsek, bodi mobil mengalami kerusakan.
Ban dan pelek juga terlihat penyok.
Fahladi menegaskan saat menyetir tidak dalam keadaan mengantuk.
Namun saat melewati jalur km 277 ini terdapat genangan air hujan.
Mendadak mobil yang dikendarainya tergelincir kehilangan kendali dan berakhir terjun ke parit.
Padahal menurutnya usia ban mobil terbilang masih baru.
Karena belum lama ini diganti oleh Fahladi.
Tidak ada korban jiwa atau luka parah dalam kecelakaan ini.
Fahladi bersyukur semua orang yang berada di dalam mobil selamat.
Mereka dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju ke Jakarta untuk urusan pekerjaan.
"Saya tidak shock, ya namanya musibah kalau ditanya kenapa ya sudah takdir saja.
Tapi yang terpenting kami semua selamat, tidak ada yang terluka parah dan sebagainya.
Kalau mobil bisa diperbaiki atau dibelikan yang baru, terpenting kita semua selamat," ungkap Fahladi kepada Tribunjateng.com, Minggu (22/11/2020).
Mobil masih dalam upaya diangkat ke jalur rol oleh tim dari Tol Pejagan-Pemalang dengan bantuan mobil derek.
Petugas kepolisian juga berada di lokasi untuk melakukan pengamanan dan mengatur arus lalu lintas supaya tidak terjadi kemacetan.
Proses evakuasi berlangsung kurang lebih satu jam karena terkendala parit yang lumayan dalam dan curam.
Saat sudah dinaikkan mendekati jalan, kap depan mobil terganjal pembatas jalan,.
Jadi memang tim evakuasi membutuhkan waktu untuk bisa menaikkannya.
Sekitar pukul 17.45, mereka berhasil membawa mobil milik Fahladi ke atas.
"Kecepatan saya tadi sekitar 100 km/jam.
Saya tidak berani terlalu ngebut karena habis hujan.
Dari Solo saya lewat jalan tol terus.
Kedua teman saya yang lain juga alhamdulillah tidak ada luka yang serius.
Setelah kejadian langsung dibawa ke rumah warga sekitar," ujarnya.
Pihak tol Pejagan-Pemalang belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangan mengenai kecelakaan tunggal ini.
Berhat-hati di Musim Hujan
Mengenai aquaplaning, beberapa waktu lalu Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi (sekarang Kapolres Sragen) mengimbau pengguna jalan untuk berhati-hati di musim hujan.
"Saat ini sudah masuk musim hujan.
Jadi, harus lebih hati-hati karena, ketika hujan lebat, jarak pandang terbatas.
Ingat, jaga jarak kendaraan dan kecepatan!" katanya kepada Tribun Jateng, Selasa (7/1/2020).
AKBP Yuswanto Ardi mengatakan, musim hujan mengakibatkan munculnya banyak genangan air yang dapat menutupi lubang jalan.
Saat kecepatan tinggi, genangan air juga dapat menimbulkan aquaplanning yakni terjadi hilangnya kontak ban dengan permukaan jalan sehingga kendaraan menjadi tidak stabil.
"Konsekuensi musim hujan, jalan akan lebih banyak berlubang karena tergerus arus air," ujar Kasatlantas.
Dia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pejabat pembuat komitmen (PPkom) yang menangani ruas-ruas jalan di Semarang.
Harapannya, setelah ada komunikasi mereka segera melakukan penambalan jalan yang berlubang agar tidak membahayakan pengguna jalan.
"Terutama yang harus di perhatikan adalah jalur kendaraan berat.
Seperti ruas Jalan Yos Sudarso, Walisongo, Pantura Genuk, dan Jalan Perintis Kemerdekaan," tegasnya.
Kapolsek menuturkan, tidak ada satgas khusus dalam mengantisipasi gangguan lalin di musim hujan.
"Namun, kami terus meningkatkan intensitas patroli di ruas jalan yg rawan," terangnya. (dta)
Baca juga: Pesan Terakhir Pria Bertato Asal Malang Ditemukan Tewas di Sungai Serayu Banjarnegara
Baca juga: Biodata Olivia Allan Istri Denny Sumargo Keturunan Singapura Pemimpin Perusahaan
Baca juga: Nia Ramadhani Janji Akan Rawat Abu Rizal Bakrie Mertuanya dengan Tangan Sendiri
Baca juga: Perbedaan UMR dan UMK serta UMP yang Perlu Diketahui