Berita Regional
Benarkah Jusuf Kalla Dalang di Balik Kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia? Ini Kata Uceng
Juru bicara eks Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), Husein Abdullah, menyatakan tulisan 'Sang Bandar Chaplin Pun Akhirnya Keluar Sarangnya
Hadir di acara tersebut antara Dewan Mesjid Indonesia yang diwakili Komjen Pol (Purn) Drs. Syafruddin, M.Si selaku Wakil Ketua DMI dengan Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar selaku Deputi Eksekutif Liga Dunia.
"Usai penandatangan ini, karena sudah berada di Saudi Arabia, sebagai muslim tidak afdol rasanya jika Pak JK tanpa menunaikan ibadah umrah," kata Uceng.
"Saya sampaikan, Perjalanan Pak JK ke Vatikan dan Mekkah murni perjalanan misi kemanusiaan dan ibadah. Tidak bersangkut paut dengan kepulangan HRS apalagi politik dalam negeri apalagi 2024," ujarnya.
Komentari Habib Rizieq
Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengemntari terkait perilaku demokrasi bangsa dan kondisi negara saat ini pasca Habib Rizieq Shhab pulang ke Indonesia.
Hal itu dikatakan Jusuf Jalla di youtube PKSTV yang tayang pada Minggu (22/11/2020).
Jusuf Kalla mempertanyakan fenomena Habib Rizieq yang pulang ke Indonesia hingga sikap TNI dan polisi.
"Kenapa masalah Habib Rizieq begitu hebat permasalahannya, sehingga polisi, tentara turun tangan sepertinya kita menghadapi sesuatu yang goncangan. Kenapa itu terjadi?," ujar Jusuf Kalla.
Kemudian Jusuf Kalla juga meminta agar kejadian tersebut menjadi evaluasi bersama.
"Kenapa masyarakat memilih Habib Rizieq untuk menyuarakan aspirasi? itu pertanyaan yang sangat penting untuk kita evaluasi," kata mantan Wakil Presiden RI.
Jusuf Kalla menilai jika masyarakat berbondong-bondong menyambut kedatangan Habib Rizieq Shihab lantaran kekosongan demokrasi sehingga Habib Rizieq datang seolah menjadi cara rakyat mengungkapkan aspirasi.
"Bahwa ada kekosongan sistem atau cara kita berdemokrasi khususnya dalam ideologi keislaman yang kemudian di isi oleh Habib Rizieq," ujar Jusuf Kalla.
Menurut JK, fakta mengenai tumpah ruahnya simpatisan Habib Rizieq merupakan gejala dari sistem demokrasi Indonesia yang gagal.
"Bahwa kita bicara tentang kegagalan demokrasi yang kita pimpin," ucap JK.
Jusuf Kalla mengaku khawatir dengan masa depan demokrasi Indonesia.