Berita Viral
Aksi Heroik Prajurit TNI Kontingen Garuda di RD Kongo Selamatkan Warga Sipil dari Kombatan
Aksi heroik dilakukan Satgas TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) yang tergabung dalam Misi Stabilisasi PBB di Kongo
TRIBUNJATENG.COM, KINSHASA - Aksi heroik dilakukan Satgas TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) yang tergabung dalam Misi Perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo (MONUSCO).
Mereka menyelamatkan dua warga sipil dari kombatan Twa di Desa Kampunda, Provinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo, baru-baru ini.
Dansatgas TNI Konga XXXIX-B/RDB MONUSCO Kolonel Inf Daniel Lumbanraja dalam rilisnya mengatakan penyelamatan kedua warga sipil tersebut merupakan salah satu tugas pokok yang dimandatkan PBB kepada pasukannya yaitu Protection of Civilian di daerah misi.
Baca juga: Mutasi TNI Terbaru 100-an Perwira Tinggi Tiga Matra Duduki Jabatan Baru
Baca juga: Bahar Bin Smith Tolak Pemeriksaan Kasus Aniaya Ojek Online, Berkas Segera Dibawa Ke Kejaksaan
Baca juga: Fakta Baru Covid-19, Peneliti Syok Temukan Kondisi Jenazah Positif Corona yang Dibongkar Lagi
Baca juga: Umumkan Kabinet Baru, Joe Biden Ganti Menlu AS dan Tunjuk Orang-Orang Obama
Menurutnya, satu bulan terakhir telah terjadi peningkatan tindak kriminal di akses utama (N5) Kalemie hingga Bendera.
Fenomena ini disebabkan kemiskinan penduduk yangmencari jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Keadaan semakin parah karena adanya rotasi dari Tentara Republik Kongo (FARDC) yang sebagian besar bergerak ke sektor utara Minimbwe.
Sehingga beberapa pos pengamanan di sepanjang daerah tersebut kosong dan dijadikan celah bagi pemberontak AGs dan bandit lokal untuk melakukan aksinya secara leluasa.
Menyikapi peningkatan kerawanan tersebut, Dansatgas TNI Konga XXXIX-B/RDB MONUSCO segera memerintahkan Komandan Combat Operation Base (COB) Bendera Mayor Inf Ismail Taruna Vijaya agar segera melakukan pencegahan dengan meningkatkan intensitas patroli di daerah tersebut.
Selanjutnya, COB Bendera mengirimkan tim pencari data dan tim patroli.
Tim pencari data pimpinan Lettu Inf Ervin bertugas memetakan titik-titik rawan tindak kriminal dengan merekrut beberapa penduduk lokal sebagai focal point.
Adapun tim patroli pimpinan Lettu Inf. Yose bertugas untuk melaksanakan patroli jarak jauh/Long Range Patrol (LRP) dan mengatasi tindak kriminal yang kemungkinan besar terjadi di sepanjang titik rawan tersebut.
Dalam tugas LRP, tim menerima laporan dari masyarakat perihal terjadinya tindak kriminal berupa perampokan sepeda motor beserta uang milik seorang pria.
Kemudian adanya pelecehan seksual terhadap seorang wanita.
Pelakunya adalah 10 orang kombatan Twa bersenjata panah dan parang di dekat Dsa Kampunda.
Kedua korban ditangkap dan diikat.