Berita Karanganyar
Awalnya Cuma Hobi, Kini Dimas Dapat Penghasilan Tambahan Dari Bonsai Kelapa
Bermula dari hobinya memelihara tanaman hias, kini warga Kadipiro RT 1/10 Kelurahan Bejen Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Dimas Hafid (28) sukses kem
Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Bermula dari hobinya memelihara tanaman hias, kini warga Kadipiro RT 1/10 Kelurahan Bejen Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Dimas Hafid (28) sukses kembangkan usaha budidaya bonsai kelapa.
Laki-laki itu mulai merintis usaha bonsai kelapa hampir satu tahun.
Dengan modal awal sekitar Rp 100 ribu untuk membeli bibit kelapa dan peralatan, kini omzet penjualan bonsai kelapa miliknya mencapai Rp 3 juta- Rp 4 juta per bulan.
Dirinya sudah dapat menjual bonsai kelapa sejak empat bulan terakhir.
Dia menceritakan, belajar budidaya bonsai kelapa secara otodidak melalui tayangan yang ada di media sosial. Hingga akhirnya, laki-laki itu dapat memasarkan bonsai miliknya sejak empat bulan terakhir. Bonsai milik Dimas telah dipasarkan di beberapa kota di Indonesia, di antaranya Kalimantan, Sumatera dan Lombok. Dimas memasarkan bonsai miliknya melalui Medsos.
"Pandemi virus Covid-19 kan bingung, kerjaan tidak ada, kegiatan tidak ada. Iseng-iseng lihat di medsos, kok unik. Akhirnya coba-coba. Belajar otodidak melalui medsos. Tapi akhir-akhir ini baru nyari teman yang sudah memulai usaha ini," katanya saat ditemui di kediamannya, Selasa (24/11/2020).
Selain menjual bonsai kelapa yang sudah jadi atau siap dipajang. Dirinya juga menjual bibit bonsai kelapa. Ada beberapa jenis kelapa yang digunakannya, seperti gading kuning, orange, sayur dan wulung. Namun saat ini dirinya lebih memilih menggunakan kelapa kuning dan orange, mengingat jenis lainnya susah dicari. Bibit kelapa biasanya dibelinya di luar daerah, seperti Pacitan dan Jawa Barat.
Satu bibit dijual Dimas dengan harga berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu. Sedangkan bonsai kelapa yang sudah jadi, dijual dengan harga mulai dari Rp 150 ribu, Rp 300 ribu bahkan ada yang sampai Rp 3 juta.
Menurutnya dalam budidaya bonsai kelapa yang paling riskan ialah proses penyayatan pelepah pada tunas kelapa. Pasalnya, apabila tidak hati-hati, tanaman bisa mati. Sehingga perlu kehati-hatian. Dirinya biasa merawat bonsai yang dibudidayakan di rumahnya itu sepulang dari bekerja sebagai petugas keamanan di satu hotel daerah Karangpandan.
"Kalau bisa tumbuh bagus membutuhkan waktu sekitar 5 bulan. Dengan catatan rutin menyayat tunas minimal 5 hari sekali. Yang disayat pelepah pada tunas, untuk memperlambat sekaligus mempercepat pertumbuhannya. Kalau tidak akan tumbuh tinggi. Perawatan lain, rutin disiram air," ucap Dimas.
Selain memasarkan bonsai kelapa melalui medsos, dirinya juga mengikuti pameran tanaman hias. Dia menyampaikan, bisa menjual 300 bibit bonsai kelapa perbulan. Sedangkan bonsai kelapa yang sudah jadi atau siap dipajang, bisa menjual sekitar 100 pot per bulan. (Ais)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :