Berita Temanggung
Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di RSUD Temanggung Penuh
Angka kasus Covid-19 di Kabupaten Temanggung kini kembali mengalami lonjakan cukup drastis.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Angka kasus Covid-19 di Kabupaten Temanggung kini kembali mengalami lonjakan cukup drastis.
Naiknya kasus diperkirakan mulai terlihat pada akhir Oktober hingga akhir November ini.
Direktur RSUD Temanggung, dr Tetty Kurniawati, mengatakan dalam beberapa pekan terakhir kapasitas ruang isolasi pasien Covid-19 di RSUD selalu penuh.
Baca juga: Cerita Wanita Belgia Datang ke Semarang Demi Dapat Tutup Botol Minuman Hygeia, Miliki Sejarah Tinggi
Baca juga: Sempat Pingsan Saat Dicambuk, Ibu Ini Lanjutkan Hukuman Cambuk 100 Kali, Ia Digerebek Juli Lalu
Baca juga: Viral Pohon Tua di Areal Makam Keramat di Pemalang Mendadak Terbakar
Baca juga: Sempat Kesal Pria Ini Maksa Minta Uang, Baim Wong Ngakak Dengar Penjelasan Anak Orang Itu: Gue Demen
Tak hanya itu, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi juga mengakibatkan antrean penanganan pasien di IGD.
Sehingga, petugas kesehatan harus selektif memilah dan memprioritaskan pasien yang benar-benar harus mendapatkan tindakan segera untuk dirawat.
Sedangkan pasien terkonfirmasi maupun suspec Covid-19 tanpa gejala hingga gejala ringan diarahkan untuk isolasi mandiri di gedung isolasi kabupaten maupun di rumah masing-masing.
"Memang kasus melonjak cukup tinggi sehingga tidak bisa menampung semua pasien yang masuk ke RSUD baik suspec Covid-19 maupun terkonfirmasi," terangnya saat ditemui di RSUD, Jumat (27/11/2020).
Kata dr Tetty, total kapasitas maksimal ruang isolasi di RSUD hanya bisa menampung 60 orang.
Jumlah tersebut terbagi untuk pasien dewasa, ibu melahirkan, dan bayi baru lahir.
Guna mengantisipasi terjadinya lonjakan, pihak RSUD menambah tempat tidur di IGD yang semula hanya satu tempat tidur isolasi menjadi 4 item.
Penambahan ini untuk isolasi sementara bagi pasien Covid-19 saat ruang isolasi penuh.
Pihak tenaga kesehatan pun berjibaku memberikan penanganan yang terbaik agar tingkat pasien sembuh Covid-19 terus terus bergerak naik.
"Sebenarnya kami sudah tambah kapasitas ruang isolasi.
Kalaupun nantinya terjadi lonjakan kembali, pertama bisa disiasati dengan penggabungan dua pasien terkonfirmasi Covid-19 dalam satu ruangan.
Itu pun harus sama-sama terkonfirmasi dengan menjaga jarak, sedangkan pasien yang masih status suspec tetap kita sendirikan," ujarnya.
Selain itu, pihak RSUD juga terus berkordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat dan rumah sakit lainnya agar menyiapkan ruang isolasi manakala terjadi lonjakan kasus signifikan.
Ia berharap masyarakat tidak menyepelekan protokol kesehatan minimal 3M meliputi, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan di manapun beraktifitas.
"Saat ini di RSUD Temanggung merawat 54 pasien baik suspec maupun terkonfirmasi Covid-19 di ruang isolasi.
Ini pun tidak terbagi sesuai kapasitas ruangan antara dewasa, orang melahirkan, maupun bayi.
Misal saja masuk lagi pasien Covid-19 dewasa, harus tunggu dulu di ruang tindakan IGD sampai ada yang kosong," jelasnya.
Sekretaris Dinkes Temanggung, Khabib Mualim menambahkan, berdasarkan data terakhir, sebanyak 379 orang dari jumlah total pasien terkonfirmasi Covid-19 1.401 orang, masih aktif.
Rinciannya, 79 orang saat ini menjalani perawatan di rumah sakit, 300 orang isolasi mandiri, 62 orang meninggal dan sisanya sembuh.
Katanya, lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir terasa dari sisi SDM maupun sarana dan parasarana medis.
Hingga kini, Pemkab Temanggung baru bisa menyediakan 92 ruang isolasi yang terbagi di RSUD, RSK, dan RS PKU.
79 ruang di antaranya sudah dipergunakan, hanya menyisakan beberapa ruang isolasi yang terbagi dalam beberapa klasifikasi pasien.
"Di RSUD ada 60 ruang isolasi penuh, di RSK ada 16, dan RS PKU ada 16.
Kalau untuk kapasitas ruang isolasi mandiri di BLK masih cukup dengan jumlah kapasitas 45 orang," ujarnya.
Terpisah, Bupati Temanggung, M Al Khadziq menegaskan, kapasitas ruang isolasi pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit di Temanggung sudah mendekati batas atas.
Ia khawatir jika kasus baru terus meninggi, bukan tidak mungkin rumah sakit tidak bisa menampung pasien Covid-19.
"Kalau protokol kesehatan diabaikan, bakal membludak.
Saya mohon protokol kesehatan harus benar-benar di jaga dan dilaksanakan, juga perlu kedisiplinan masyarakat," terangnya.
Khadziq juga meminta agar Satgas Covid-19 tingkat kecamatan dan desa berperan aktif dalam memutus rantai penyabaran virus Corona.
Pihaknya juga memperbolehkan Satgas Covid-19 desa dan kecamatan untuk melakukan operasi masker dan memantau selalu kegiatan warganya.
"Kegiatan yang diselenggarakan desa dan pemerintahan harus jadi contoh penerapan protokol kesehatannya.
Dan tolong Satgas desa awasi warganya yang terindikasi positif Covid-19 yang menjalani karantina mandiri.
(Mereka) harus disiplin dengan penjagaan yang ketat," tegasnya. (Sam)
Baca juga: Gantikan Makruf Amin, KH Miftachul Akhyar Terpilih sebagai Ketua Umum MUI Periode 2020-2025
Baca juga: Biodata Sitha Marino Atlet Basket Adik Putri Marino, Pacar Baru Bastian Steel
Baca juga: Cerita Dena Rachman Siap Pergi dari Rumah Seusai Ungkap Niatan Jadi Transgender
Baca juga: Bastian Steel Punya Pacar Baru Ungkap Momen Bucin Minta Maaf di Tengah Hujan