Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Edhy Prabowo Ditangkap KPK

Luhut Puji Sikap Edhy Prabowo Layaknya Kesatria, Minta KPK Tidak Berlebihan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhur Binsar Pandjaitan, memuji sosok Edhy Prabowo layaknya kesatria.

Editor: m nur huda
Humas Kemenko Maritim dan Investasi
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan pers saat Coffee Morning di Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (25/2/2020). 

TRIBUNJATENG.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhur Binsar Pandjaitan, memuji sosok Edhy Prabowo layaknya kesatria.

Pujian ini dilontarkan Luhut lantaran ia menilai Edhy sebagai sosok bertanggung jawab terkait kasus suap ekspor izin benuh lobster atau benur yang menjeratnya.

Tak hanya itu, Luhut juga mengatakan Edhy Prabowo sebenarnya adalah orang baik.

Keputusan Edhy mundur sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dinilai Luhut sebagai tindakan yang harus dihormati.

Baca juga: Sebulan Lebih, Polisi Belum Mampu Ungkap Kasus Kekerasan Seksual Disabilitas di Blora

Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun: Siti Tewas Tersambar Kereta di Semarang Saat Beli Sayuran

Baca juga: Heboh Video Kawah Gunung Merapi Terkini Direkam Pendaki, BPPTKG: Itu Sangat Berisiko

Baca juga: Terjadi Penggembungan Puncak Gunung Merapi Sebesar 4 Meter Sejak Juni 2020

"Saya tahu Pak Edhy itu sebenarnya orang baik. Saya senang bahwa beliau langsung ambil alih tanggung jawab seperti seorang kesatria."

"Dan itu kita harus hormati juga hal-hal semacam itu," ujar Luhur di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat (27/11/2020), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Karena itu, Luhut meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak memeriksa Edhy Prabowo secara berlebihan.

Mengutip Kompas.com, ia mengingatkan supaya KPK melakukan pemeriksaan sesuai ketentuan.

"Saya minta KPK juga periksa sesuai ketentuan yang bagus saja, jangan berlebihan."

"Saya titip itu saja. Tidak semua orang jelek, banyak orang yang baik kok," katanya.

Diketahui, Edhy Prabowo telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai Menteri KP yang ditujukan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (26/11/2020).

"Surat pengunduran diri sudah ditandatangani Pak Edhy kemarin."

"Surat itu ditujukan ke Bapak Presiden," ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Antam Novambar, melalui keterangan resminya, Jumat, dilansir Kompas.com.

Menggantikan posisi Edhy, Luhut saat ini ditunjuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim.

Namun, Luhut mengaku ia tak ingin berlama-lama menduduki jabatan tersebut.

Pasalnya, Luhut mengungkapkan ia juga memiliki banyak pekerjaan.

"Soal jabatan ini saya juga enggak mau lama-lama, pekerjaan saya banyak kok," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Meski begitu, Luhut enggan menyebutkan kandidat pengganti Edhy Prabowo sebagai Menteri KP.

"Tanya Presiden. Mana saya tahu kalau itu, kau tanya yang punya pekerjaan," pungkas dia.

KPK Geledah KKP

Sejumlah ruangan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) digeledah KPK pada Jumat hingga Sabtu (28/11/2020) dini hari.

Mengutip Kompas.com, dari penggeledahan tersebut penyidik KPK telah mengamankan sejumlah uang tunai dalam mata uang rupiah dan asing.

Tak hanya itu, penyidik KPK juga menemukan sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik terkait dugaan suap yang diterima Edhy Prabowo.

"Dalam penggeledahan tersebut, penyidik berhasil menemukan dan mengamankan sejumlah barang berupa uang tunai dalam bentuk mata uang rupiah dan mata uang asing yang saat ini masih dilakukan penghitungan," ungkap Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Sabtu.

"Penyidik akan melakukan analisis terhadap uang dan barang yang ditemukan dalam kegiatan penggeledahan tersebut, selanjutnya akan dilakukan penyitaan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Ali mengatakan penyidik KPK masih akan menggeledah beberapa lokasi lain terkait kasus suap izin ekspor benur.

Namun, pihaknya tak merahasiakan lokasi-lokasi yang akan digeledah.

Edhy Prabowo Jadi Tersangka

Edhy Prabowo ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK bersama enam orang lainnya.

Dikutip dari Kompas.com, enam orang lainnya tersebut adalah staf khusus Menteri KKP, Safri; pengurus PT Aero Citra Karo (ACK), Siswadi; staf istri Menteri KKP, Ainul Faqih; Direktur PT Duta Putra Perkasa (DPP), Suharjito; staf khusus menteri sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas, Andreau Pribadi Misata; dan Amiril Mukminin.

Ketujuh orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi izin ekspor benur.

Dalam konferensi pers yang digelar Rabu (25/11/2020) malam, Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, menerangkan Edhy Prabowo, Safri, Siswadi, Ainul, Andreau, dan Amiril ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.

Sementara Suharjito sebagai tersangka pemberi suap.

Termasuk tujuh orang yang ditetapkan tersangka, KPK total telah mengamankan 17 orang dalam penangkapan Edhy Prabowo.

Mengutip Kompas.com, 17 orang itu terdiri dari Edhy Prabowo dan istri, beberapa pejabat di KKP, serta beberapa pihak swasta.

"Jumlah yang diamankan petugas KPK seluruhnya saat ini 17 orang, diantaranya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan beserta istri dan beberapa pejabat di KKP."

"Di samping itu juga beberapa orang pihak swasta," beber Ali.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Ade Miranti Karunia/Ardito Ramadhan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Luhut Anggap Edhy Prabowo Layaknya Kesatria, Minta KPK agar Tak Berlebihan Memeriksa

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved