Kecelakaan Maut Tol Cipali
Cerita Mistis Sulis Ayah Vina Korban Kecelakaan Tol Cipali Asal Pekalongan
Vina Mutiara (25) turut menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut di KM 78 jalur A Tol Cipali, pada Senin (30/11/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Vina Mutiara (25) turut menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut di KM 78 jalur A Tol Cipali, pada Senin (30/11/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.
Kabar duka ini pun mengagetkan sanak keluarga maupun tetangga Vina, di RT 4 RW 2 Desa Kalimade, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Seperti yang diungkapkan, Sulis Wahyuni (45) orangtua Vina mengatakan, ia terakhir berkomunikasi dengan anaknya pada hari Minggu malam (29/11/2020).
Baca juga: Cerita Pilu Zuhri Pekalongan Tewas Kecelakaan di Tol Cipali, Susul Istri Baru 100 Hari Meninggal
Baca juga: Berikut Harga dan Spesifikasi Jersey Ketiga PSIS Semarang Warna Hitam
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun Satu Keluarga Asal Pekalongan Meninggal Kecelakaan di Tol Cipali
Baca juga: Inilah Sosok Joshua March Dituding Jadi Pemeran Pria di Video Syur Mirip Gisel yang Trending Twitter
"Saya terakhir berkomunikasi melalui video call dengan anak saya pada Minggu malam, sekitar pukul 19.00 WIB."
"Saat itu, anak saya bersama suami yang bernama Maulana (31) dan Muara Adelia Putri (4) cucu saya masih berada di rumahnya yang berada di Jakarta dan belum berangkat ke Pekalongan," kata Sulis kepada Tribunjateng.com.
Kemudian sekira pukul 23.30 WIB, Vina memberikan informasi bahwa sudah perjalanan pulang ke Pekalongan.
"Saat telepon, travel yang ditumpangi mereka masih menjemput penumpang yang lain."
"Anak, mantu, dan cucu saya itu pulang ke Pekalongan dalam rangka akan mengikuti acara satu tahun meninggalnya ayahnya," imbuhnya.
Sebelum mendapatkan informasi kabar mereka mengalami kecelakaan, Sulis menceritakan alami hal mistis pada Senin malam sekitar pukul 02.30 WIB, ia terbangun dari tidurnya karena kaget seperti ada yang membangunkan tidurnya.
"Setengah 3 malam, saya terbangun dari tidur.
Rasanya kaget karena seperti ada yang membangunkan.
Suaranya mirip Vina (anaknya)."
"Lalu dia bangun dan menengok ke halaman rumah, karena mengira anaknya sudah tiba.
Ternyata, anak bersama cucu belum datang.
Saat itu, saya tidak terpikirkan apa-apa dan kembali beristirahat," tuturnya.
Pada pagi harinya, ia mendapatkan informasi dari perangkat desa bahwa anak, mantu, dan cucunya mengalami kecelakaan di tol Cipali.
"Saya kaget dan syok menerima informasi itu, seakan tidak percaya kalau anaknya meninggal dunia akibat kecelakaan di tol Cipali," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat terlibat kecelakaan beruntun di KM 78 jalur A Tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (30/11/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.
Kecelakaan maut ini melibatkan elf bernomor polisi G 1261 D dengan truk Hino tronton bernomor polisi R 1857 GC dan truk Hino Trailer bernomor polisi B 9010 UEJ.
Dalam kecelakaan tersebut, ada satu keluarga dari warga RT 4 RW 2, Desa Kalimade, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah yang meninggal dunia dalam kejadian itu.
Ada 3 orang di desa Kalimade yang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.
"Di Desa Kalimade ada 3 orang yang meninggal dunia akibat di kecelakaan di tol Cipali," kata Abdul Hopur perangkat Desa Kalimade saat ditemui Tribunjateng.com.
Menurutnya, tiga orang tersebut merupakan satu keluarga yang rencananya pulang ke Pekalongan untuk mengikuti acara peringatan 1 tahun meninggalnya ayah korban.
"Tiga orang yang menjadi korban bernama Maulana (31), Vina Mutiara (25), dan Maura Adelia Putri (4).
Mereka pulang, karena akan mengikuti acara 1 tahun meninggalnya ayahnya yang direncanakan akan digelar pada hari Selasa (1/12/2020)," ujarnya.
Ia mendapatkan informasi kabarnya kecelakaan itu tadi pagi dari sesama supir travel.
"Saya dapat informasi itu sekitar pukul 06.00 WIB, setelah itu saya cek ternyata benar," imbuhnya.
Abdul menambahkan, saat ini keluarga masih menunggu kedatangan jenazah sampai ke rumah duka.
"Untuk pemakaman, belum di ketahui kapan akan dilakukan.
Karena, keluarga masih melakukan musyawarah dan masih menunggu kedatangan ketiga jenazah," tambahnya.
Pantauan Tribunjateng.com di rumah duka, sejumlah pelayat sudah banyak berdatangan dan warga sekitar bergotongroyong menata kursi untuk tamu yang akan melayat ke rumah duka.
Bahkan, dari Jasa Raharja Pekalongan sudah datang ke rumah duka untuk memberikan santunan kepada ahli waris korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan di Tol Cipali.
Identitas
Sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat terlibat kecelakaan beruntun di KM 78 jalur A Tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (30/11/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.
Kecelakaan maut ini melibatkan elf bernomor polisi G 1261 D dengan truk Hino tronton bernomor polisi R 1857 GC dan truk Hino Trailer bernomor polisi B 9010 UEJ.
Dalam kecelakaan tersebut, ada satu keluarga dari warga RT 4 RW 2, Desa Kalimade, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah yang meninggal dunia dalam kejadian itu.
Ada 3 orang di desa Kalimade yang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.
"Di Desa Kalimade ada 3 orang yang meninggal dunia akibat di kecelakaan di tol Cipali," kata Abdul Hopur perangkat Desa Kalimade saat ditemui Tribunjateng.com.
Menurutnya, tiga orang tersebut merupakan satu keluarga yang rencananya pulang ke Pekalongan untuk mengikuti acara peringatan 1 tahun meninggalnya ayah korban.
"Tiga orang yang menjadi korban bernama Maulana (31), Vina Mutiara (25), dan Maura Adelia Putri (4).
Mereka pulang, karena akan mengikuti acara 1 tahun meninggalnya ayahnya yang direncanakan akan digelar pada hari Selasa (1/12/2020)," ujarnya.
Ia mendapatkan informasi kabarnya kecelakaan itu tadi pagi dari sesama supir travel.
"Saya dapat informasi itu sekitar pukul 06.00 WIB, setelah itu saya cek ternyata benar," imbuhnya.
Abdul menambahkan, saat ini keluarga masih menunggu kedatangan jenazah sampai ke rumah duka.
"Untuk pemakaman, belum di ketahui kapan akan dilakukan. Karena, keluarga masih melakukan musyawarah dan masih menunggu kedatangan ketiga jenazah," tambahnya.
Pantauan Tribunjateng.com di rumah duka, sejumlah pelayat sudah banyak berdatangan dan warga sekitar bergotongroyong menata kursi untuk tamu yang akan melayat ke rumah duka.
Bahkan, dari Jasa Raharja Pekalongan sudah datang ke rumah duka untuk memberikan santunan kepada ahli waris korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan di Tol Cipali.
Sebelumnya diberitakan, 10 orang meninggal dunia akibat terlibat kecelakaan beruntun di KM 78 jalur A Tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (30/11/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.
Kecelakaan maut ini melibatkan elf bernomor polisi G 1261 D dengan truk Hino tronton bernomor polisi R 1857 GC dan truk Hino Trailer bernomor polisi B 9010 UEJ.
Kepala Perwakilan Jasa Raharja Pekalongan Sugeng Prastowo Dwiputranto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari Polres Purwakarta bahwa ada kecelakaan di tol Cipali dan ada 10 korban yang meninggal dunia.
"Mendapatkan informasi tersebut, kami langsung menindak lanjuti karena para korban kecelakaan ini berdomisili wilayah kerja Kantor Perwakilan Jasa Raharja Pekalongan," kata Sugeng kepada Tribunjateng.com.
Menurutnya, dalam kecelakaan tersebut ada 12 korban, di antaranya 8 orang meninggal dunia warga Kabupaten Pekalongan, 2 dua orang warga Kabupaten Pemalang, dan 2 orang mengalami luka-luka berat.
"Saat ini kami masih mendata ahli waris korban kecelakaan yang berhak menerima santunan Jasa Raharja," ujarnya.
Terkait kecelakaan tersebut, pihaknya menegaskan bahwa berdasarkan UU No 34 dan PMK No. 16 tahun 2017, bagi korban meninggal dunia yang mempunyai ahliwaris yang sah, maka Jasa Raharja menyerahkan hak santunan kematian kepada masing-masing ahli waris korban sebesar Rp 50 juta langsung secara cashless ke rekening ahliwaris.
"Meskipun saat ini tengah terjadi pandemi Covid 19, tidak menghalangi Jasa Raharja untuk melayani korban kecelakaan lalu lintas tanpa mengabaikan prosedur kesehatan dengan tetap memakai APD," imbuhnya
Adapun untuk meningkatkan pelayanan bagi para korban kecelakaan lalu lintas, Kantor Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Tengah sampai dengan bulan Oktober 2020 telah menyerahkan dana santunan kecelakaan lalu lintas diwilayah Jawa Tengah sebesar Rp 21,1 miliar dan total penyerahan tahun 2019 sebesar Rp 19,8 miliar. (Dro)
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tribunjateng.com, kesepuluh korban yang meninggal dunia, antara lain atas nama,
1. Afrizal, jenis kelamin laki-laki, alamat Jorong Koto Koto, Desa Salimpaung Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat,
2. Kiswoyo, jenis kelamin laki-laki, Desa Petanjungan RT 4 RW 3, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah,
3. Rasbo Wibowo, jenis kelamin laki-laki, alamat Desa Semangu RT.03 RW 01, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah,
4. Sudirjo, jenis kelamin laki-laki, alamat Desa Sukorejo RT 13 RW 07, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah,
5. Maura Adelia Putri (4), alamat Desa Kalimade RT 4 RW 2, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah,
6. Saefudin Juhri (41)alamat Ds. Sidomulyo Kec.Kesesi Kab.Pekalongan-Jawa Tengah,
7. Tutur Ehwan Setiawan (43) Desa Sukorejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah,
8. Maulana, alamat Desa Kalimade, RT 4 RW 2, Kecamtan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah,
9. Vina Mutiara (25), Desa Kalimade, RT 4 RW 2, Kecamtan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah,
10. Sumitri, alamat Desa Babakan RT 2 RW 1, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Sedangkan untuk identitas korban yang mengalami luka berat di antaranya yaitu,
1. Topan Pangestu, warga Desa Karangtalok RT 3 RW 2, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah,
2. Mr x. (Dro)