Berita Viral
Soal Habib Rizieq, Mahfud MD Sebut Pihak RS UMMI Bogor dan Mer-C akan Dimintai Keterangan
Menurut Mahfud dengan pemanggilan tersebut bukan berarti pihak RS UMMi dan Mer-C bersalah
Mahfud MD Sebut Pihak RS UMMI Bogor dan Mer-C akan Dimintai Keterangan
Sejumlah Data Diperlukan
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan pihak Rumah Sakit UMMI Bogor dan Mer-C akan dimintai keterangan terkait penanganan kesehatan Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Hal itu dikatakan Mahfud MD dalam konferensi virtual usai rapat bersama pihak Satgas Penanganan Covid-19, Kepolisian, Kejaksaan, BIN, Kemenkes, dan Kemenkumham, Minggu, (29/11/2020).
"Khusus untuk rumah sakit UMMi dan Mer-C, akan dimintai keterangan, dimintai keterangan mungkin hanya perlu data data teknis," kata Mahfud MD.
Menurut Mahfud dengan pemanggilan tersebut bukan berarti pihak RS UMMi dan Mer-C bersalah.
Baca juga: Pesan Makanan Online 1 Porsi Tapi Tagihannya Capai 2,3 Juta Rupiah, Gadis Kecil Menangis Ketakutan
Baca juga: Lampaui DKI dan Jatim, Jumlah Kasus Harian Covid-19 Jateng Tertinggi di Indonesia, Ini Kata Ganjar
Baca juga: Manajemen PSIS Semarang: Kami Sudah Bonyok
Baca juga: Pak Guru Menangis Karena Semua Siswa Tak Muncul di Kelas Online, Ponsel Mereka Matikan
Satgas atau aparat mungkin hanya akan menanyakan soal waktu perawatan Rizieq Shihab, daftar penjenguk, dan sebagainya.
"Jadi tidak harus dianggap , dia telah melanggar UU," katanya.
Mahfud meminta pihak RS UMMi dan Mer-C kooperatif terhadap pemanggilan tersebut demi kesehatan dan keselamatan bersama.
Sebelumnya Pihak Rumah Sakit (RS) Ummi Kota Bogor meminta maaf terkait kesan tertutup soal dirawatnya pasien atas nama pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS).
Permintaan maaf ini disampaikan dalam acara konferensi pers di teras Balai Kota Bogor, Minggu (29/11/2020).
Direktur Utama RS Ummi Kota Bogor Andi Tatat menjelaskan bahwa pihaknya sama sekali tak bermaksud untuk menutup-nutupi.
Namun dia mengakui bahwa ada beberapa kendala dalam hal komunikasi dan koordinasi.

"Kami akui memang ada kelemahan dalam komunikasi dan koordinasi internal sehingga kesannya menghalang-halangi," kata Andi Tatat.
Dia menuturkan bahwa tes Covid-19 yang dilakukan HRS seharusnya dikoordinasikan dengan Satgas Covid-19 Kota Bogor namun tidak terjadi.