Sport
Sebelum Meninggal, Diego Maradona Mengaku Sudah Sangat Menderita dan Putus Asa
Sesaat sebelum meninggal dunia, Diego Maradona mengaku sangat menderita dan sudah putus asa.
TRIBUNJATENG.COM - Sesaat sebelum meninggal dunia, Diego Maradona mengaku sangat menderita dan sudah putus asa.
Hal itu disampaikannya kepada dokter pribadinya.
Legenda sepak bola dunia, Diego Maradona, dinyatakan wafat pada Rabu (25/11/2020) di Buenos Aires akibat serangan jantung.
Baca juga: Pria Ini Merasa Tertipu, Rumah yang Dibeli Ternyata Dibangun di Atas Ruang Terbuka Hijau
Baca juga: Isak Tangis Sambut Kedatangan Satu Keluarga yang Tewas Kecelakaan di Tol Cipali
Baca juga: Dahsyatnya Kecelakaan Maut di Tol Cipali Libatkan 2 Tronton dan Elf, 10 Tewas, Ini Foto-fotonya
Baca juga: BLT Subsidi Gaji Diperpanjang Sampai 2021, Ini 4 Bantuan Pemerintah yang Diperpanjang Tahun Depan
Kematian Maradona justru berbuntut panjang dengan munculnya banyak skandal.
Skandal pertama diawali oleh laporan palsu yang dikeluarkan oleh suster pribadi Maradona, Dahiana Gisela.
Gisela diminta oleh sebuah perusahaan medis asal Argentina, Medidom, untuk membuat laporan palsu terkait kematian Maradona.
Setelah itu, muncul lagi kabar yang menyebutkan bahwa dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque, digerebek polisi.
Luque dituduh telah melakukan pembunuhan terhadap Maradona dengan alasan kelalaian medis.
Meskipun sang Dewa Sepak Bola Argentina itu sudah berpulang hampir seminggu yang lalu, kasus kematiannya tak kunjung selesai.
Akhirnya, pada Senin (30/11/2020) waktu setempat, Luque muncul ke hadapan publik dan memberikan penjelasan.
Salah satu hal yang disoroti oleh publik adalah pernyataan Maradona menjelang akhir hayatnya kepada Luque.
Menurut laporan Marca yang dikutip BolaSport.com, Maradona mengaku sangat menderita dan putus asa menjelang kematiannya.
Bahkan, Maradona sudah mengisyaratkan kepada Luque kalau pria 60 tahun itu ingin menyudahi hidupnya.
Akan tetapi, Luque berusaha mencegah Maradona dan meyakinkannya untuk tetap kuat menghadapi penyakitnya saat ini.
"Pada satu tahap Maradona berkata kepada saya, 'Sampai kapan Anda ingin pergi ke sini Dokter?