Pengawal Presiden Vladimir Putin Ditemukan Tewas Bunuh Diri Pakai Pistol saat Tugas Malam di Kremlin

TRIBUNJATENG.COM, MOSKWA - Seorang pengawal Presiden Rusia Vladimir Putin bunuh diri menggunakan pistol.

Dia nekat melakukannya saat bertugas malam di Kremlin, Moskwa, lapor Daily Mirror, Senin (30/11/2020).

Pengawal itu bernama Mikhail Valeryevich Zakharov (33) yang merupakan bagian dari Departemen Perlindungan Pribadi dan Layanan Pelindung Federal (FSO).

Baca juga: Puluhan Pelajar SMP Jepara Tertular Corona di Sekolah, Ganjar: Tutup, Ora Sah Kesuwen

Baca juga: Eni: Bayangkan Saja, Siswi Belum Punya KTP tetapi Sudah Menjajakan Diri Secara online

Baca juga: Kisah di Luar Nalar Prajurit Kopassus, Tersesat 18 Hari di Hutan Papua Diikuti 3 Maklhuk Gaib

Baca juga: Pantas Hancur, Kecepatan Mobil Travel Kecelakaan di Tol Cipali Langgar Aturan, Segini Kecepatannya

Dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, anggota staf itu bunuh diri saat bertugas dan penyelidikan atas kematiannya pun dimulai.

Istri dari Zakharov dikabarkan bahwa suaminya itu meninggal dunia namun tidak diberitahu bahwa kematiannya sebab bunuh diri.

Zakharov ditemukan sudah tak bernyawa di dekat Katedral utama di dalam Kremlin.

Informasi lebih detail akan kematiannya tidak dipublikasikan.

Kematian sosok Zakharov terjadi di tengah klaim bahwa petugas layanan pelindungan elit Kremlin menghadapi beban kerja berat karena kekurangan pegawai.

Beberapa dari mereka bahkan mengeluh tidak dibayar untuk jam kerja ekstra mereka.

FSO, lembaga di mana Zakharov bekerja adalah badan yang bertanggung jawab atas keamanan Putin serta pejabat tinggi negara bagian lainnya.

Anggota FSO berhak melakukan penggeledahan dan pengawasan tanpa surat perintah, melakukan penangkapan, dan memberi perintah kepada lembaga negara lainnya.

Hampir setahun yang lalu, wakil komandan resimen presiden, bagian dari FSO, ditemukan tewas di rumahnya di Moskwa.

Roman Lotvin (47) dilaporkan meninggal karena gantung diri.

Kremlin kompleks berbenteng di pusat kota Moskwa merupakan pusat kekuasaan di Rusia.

Tak hanya Zakharov dan Roman Lotvin, pada Maret lalu seorang penembak jitu Kremlin yang masih berusia 24 tahun, juga ditemukan tewas. (*)