Berita Tegal
Solusi Atasi Sampah Plastik, Wawali Jumadi: Dengan Daur Ulang
Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi, menjadi narasumber webinar dalam Program Yok Yok Ayok Daur Ulang, Selasa.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM,TEGAL- Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi, menjadi narasumber webinar dalam Program Yok Yok Ayok Daur Ulang, Selasa (1/12/2020).
Webinar tersebut bertajuk 'Apakah Tempat Pembuangan Akhir Tanpa Sampah Plastik di Indonesia dapat Dicapai dengan Adanya Larangan Plastik Sekali Pakai? Pentingnya Peran Pemerintah Daerah'.
Hadir juga narasumber Direktur Kemasan Group Wahyudi Sulistya dan Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia Prispolly Lengkong.
Dalam kesempatan itu, Jumadi memaparkan sistem pengelolaan sampah di Kota Tegal.
Ia mengatakan, pemerintah kota terus berkomitmen untuk mengatasi persoalan sampah yang semakin kompleks. Satu di antaranya dengan pengelolaan sampah berbasis circular economy.
Menurut Jumadi, tiap harinya ada sebanyak 250 ton sampah yang dihasilkan di Kota Tegal. Dari jumlah tersebut, 30 persennya adalah sampah plastik.
Kemudian 10 persen dari sampah plastik tersebut dikirimkan ke industri daur ulang.
"Makanya kami sedang mencari solusi agar sampah bisa bernilai dan bermanfaat. Kemarin kami sudah mencoba aspal dari sampah plastik yang diterapkan di Balai Kota Tegal," kata Jumadi.
Jumadi mengatakan, persoalan sampah harus disiasati dengan mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang berharga.
Hal itu karena persoalan sampah tidak ada ujungnya.
Menurut Jumadi, masyarakat harus merubah pola pikir. Bukan melarang mengonsumsi plastik, namun harus bersahabat dengan plastik.
"Pola pikir yang perlu diubah. Bukan melarang mengonsumsi plastik namun harus bersahabat dengan plastik. Dengan cara mendaur ulangnya," ungkapnya.
Hal serupa juga disampaikan, Direktur Kemasan Grup Wahyudi Sulistya. Wahyudi mengatakan, pelarangan penggunaan sampah tidak menjadi solusi. Sebab meskipun ada pelarangan namun sampah masih menumpuk di tempat pembuangan akhir.
Ia mengatakan, solusinya adalah dengan melakukan daur ulang sampah. "Solusinya itu dengan melakukan daur ulang. Kita harus bijak agar sampah plastik bernilai ekonomis," ungkapnya. (*)
