Berita Regional
Terungkap Kasus Tewasnya Anak Marsuli, Korban Tawuran 2 Kelompok Hingga Alami 17 Tusukan
Kematian MR (16) warga Gembong V Surabaya akibat tawuran dua kelompok di Jalan Tembaan masih membekas dibenak Marsuli, ayahnya.
TRiBUNJATENG.COM, SURABAYA - Kematian MR (16) warga Gembong V Surabaya akibat tawuran dua kelompok di Jalan Tembaan masih membekas dibenak Marsuli, ayahnya.
Anak bungsunya itu meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan akibat 17 luka akibat senjata tajam, serta puluhan luka lebam di sekujur tubuhnya.
Meski sudah meringkus lima pelakunya, polisi berjanji akan menuntaskan kasus tersebut dengan memburu para pelaku lain yang kemungkinan terlibat.
Baca juga: Ini Identitas Gadis Cantik TKI di Arab Saudi Tewas Mayat di Dalam Koper: Ingin Kabur dari Majikan
Baca juga: Kelakuan LJ Tinggalkan Istri di Alphard yang Ia Tembak 8 Kali di Solo, Pelaku Akan Kabur ke Bekasi
Baca juga: Cerita Tyas Lari Kalang Kabut Lihat Mobil Alphard Ditembaki Pria di Solo, Awalnya Dikira Suara Ini
Baca juga: Info Gempa Malam Ini, Selat Sunda Diguncang Gempa Bumi Kekuatan M 4,6, BMKG: Terasa Sampai Lampung
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Oki Ahadian mengatakan, sudah mengantongi titik kumpul kedua kelompok tersebut.
Mereka kebanyakan melakukan aksi saat patroli kepolisian tengah istirahat.
"Kami sudah lakukan antisipasi bersama fungsi lainnya.
Ada beberapa titik yang ditengarai sebagai titik kumpul kelompok anak-anak ini.
Kami sudah lakukan pengintaian namun jam terjadinya aksi tawuran itu sekitar jam 5 pagi.
Mereka menunggu, kucing-kucingan," ujar Oki, Rabu (2/12/2020).
Oki menyebut, di antara tempat kumpul kelompok ini ada di Jalan Kalianak, Kalijudan, Bogen, Simo, Magersari dan Kembang Jepun.
Polisi tak bisa sendiri untuk mengarahkan anak-anak tersebut agar melakukan kegiatan yang positif.
Perlu peran serta orang tua dan masyarakat yang membantu kerja kepolisian untuk mengawasi sekelompok anak yang ditengarai melakukan tindakan-tindakan yang negatif.
"Itu sudah kami antisipasi.
Maka dari itu kami imbau juga kepada orang tua agar aktif mengawasi anak-anaknya.
Kalau sampai pulangnya larut malam itu diberikan pengertian atau ditegur," tambahnya.